Jakarta (ANTARA News) - Tim nasional Indonesia, meski tidak lolos ke perempatfinal, menampilkan permainan yang cukup menawan saat berlaga di Grup D Piala Asia 2007 dan manajer timnas Indonesia meminta agar semua pemain menjaga performa tersebut saat membela klub masing-masing. "Pemain harus punya kesadaran untuk menjaga dan bahkan meningkatkan kualitas permainan mereka saat kembali ke klub masing-masing dan berlaga di Liga Indonesia agar timnas kelak semakin tangguh," kata manajer timnas Indonesia, Andi Darussalam Tabusalla, di Jakarta, Senin. "Masyarakat juga tampak sangat menghargai perjuangan mereka, sehingga semua anggota skuad timnas sudah dianggap sebagai warga kehormatan. Jangan nodai itu," tegas pria yang akrab dipanggil Salam itu. Ponaryo Astaman dkk. mengawali perjalanan mereka dengan hasil yang baik ketika menundukkan Bahrain 2-1. Namun kemudian tim asuhan pelatih asal Bulgaria, Ivan Venkov Kolev, itu dikalahkan dua tim kuat Asia, Arab Saudi (1-2) dan Korea Selatan (0-1) sehingga gagal melangkah ke babak delapan besar. "Memang kami kecewa karena tidak lolos ke babak berikutnya, tetapi mereka telah berjuang habis-habisan dan kalian lihat sendiri dua tim yang mengalahkan kami, lolos ke semifinal," ujar Salam. "Hasil itu membuat kami kini punya gambaran bahwa jika dibina dengan baik maka para pemain Indonesia bisa masuk dalam jajaran elit di Asia," tambahnya. Untuk itu ia menyatakan ke-23 pemain yang tergabung dalam skuad Piala Asia Indonesia kemungkinan besar akan dipertahankan untuk menghadapi event berikutnya, yaitu pra Piala Dunia 2010, yang pengundian untuk prakualifikasinya akan dilakukan pada 25 November 2007 di Durban, Afrika Selatan. "Kerangka yang ada ini sudah bagus dan saya tahu Kolev bukan orang yang suka merombak tim secara besar-besaran. Tetapi kalaupun ada sedikit perubahan nantinya, itu adalah hak Kolev. Sebagai pelatih ia berhak memantau semua potensi pemain yang ada," kata Salam. "Lagi pula ada beberapa pemain bagus Indonesia yang cedera sehingga tidak bisa memperkuat timnas pada Piala Asia, seperti Boaz Solossa dan Rachmat Rivai," sambungnya. Yang jelas berbeda dari timnas Indonesia kelak adalah tidak ada lagi Alexander Dimitrov Kirilov yang selama ini menjadi asisten Kolev. Menurut Salam, kontrak asisten pelatih asal Bulgaria itu tidak diperpanjang lagi. "Kolev semakin bisa bekerjasama dengan Syamsudin Umar dan Sudarno (dua asisten pelatih lainnya), sehingga tenaga Alex sudah tidak dibutuhkan lagi," jelasnya. Sinergi BLI dan BTN Guna meningkatkan kualitas timnas Indonesia, Salam berharap agar sinergi antara dua Badan Liga Indonesia (BLI) dan Badan Tim Nasional (BTN) semakin ditingkatkan. Sebagai Ketua BLI, ia meminta agar BTN --yang dikomandoi Rahim Soekasah-- segera menentukan program apa yang mereka persiapkan untuk timnas Indonesia sehingga BLI bisa menyesuaikan program kompetisi dalam negeri demi kepentingan timnas. "Ada beberapa kejuaraan internasional yang wajib diikuti oleh timnas Indonesia dan BTN harus segera menyusun program untuk itu sehingga BLI bisa menetapkan jadwal liga yang tidak bentrok dengan persiapan timnas," jelasnya. Menurut Salam, kompetisi dalam negeri dibangun demi kepentingan prestasi sepak bola Indonesia, bukan sekedar kegiatan hiburan. Oleh karena itu, program kerja BLI dan BTN harus terus diselaraskan. Selain itu, ia juga meminta agar tim monitoring timnas Indonesia yang beranggotakan Risdianto, Iswadi Idris dan Ronny Pattinasarani terus aktif menjalankan tugasnya sehingga kualitas pemain dan timnas sendiri bisa terpantau dengan baik. "Pokoknya banyak pelajaran berharga yang kami petik dari Piala Asia kali ini dan kami akan berusaha memanfaatkannya untuk memajukan kompetisi di Indonesia yang pada akhirnya meningkatkan kualitas tim nasional Indonesia," kata Salam. (*)
Copyright © ANTARA 2007