Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat Indonesia lebih percaya diri hidup tanpa uang tunai (cashless) selama 24 jam dibandingkan orang Singapura berdasarkan hasil Consumer Payment Attitudes Study dari Visa.

Studi tersebut melibatkan 4000 responden usia 18 tahun ke atas yang berpenghasilan di atas Rp3 juta per bulan dari tujuh negara Asia Tenggara: Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Berdasarkan studi yang dilakukan pada Juli 2017, 76 persen orang Indonesia menyatakan sanggup hidup tanpa uang tunai selama sehari penuh, paling tinggi dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya.

Hanya 68 persen responden asal Singapura yang optimistis bisa melewatkan aktivitas selama satu hari tanpa tunai, sementara persentase paling kecil ada di Myanmar, yaitu 45 persen.

"Orang Indonesia lebih percaya diri bisa bertahan tanpa cash lebih dari Singapura," kata Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, di Jakarta, Rabu (23/5).

Riko menjelaskan hasil studi itu menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah siap jadi bangsa digital masa depan, terbukti dari meningkatnya pembayaran elektronik dalam kehidupan sehari-hari.

Delapan dari sepuluh responden Indonesia menyatakan mereka berbelanja online setidaknya sekali tiap bulan.

Belanja online jadi pilihan karena bisa dilakukan tanpa keluar rumah, sistem pembayaran lebih aman, dapat membandingkan harga secara mudah sampai ragam diskon yang menggiurkan.

Kebanyakan pembayaran digital dilakukan melalui handphone (85 persen), apalagi rata-rata responden menghabiskan waktu hingga 6,4 jam sehari untuk menggunakan ponsel pintar, lalu tiga jam untuk mengakses media sosial.

Baca juga: Begini gaya milenial manfaatkan kartu kredit

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018