Venesia (ANTARA News) - Indonesia melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menampilkan pameran arsitektur bertema "Sunyata" yang berarti keheningan dalam Venice Architecture Biennale (VAB) di Venesia, Italia.

"Tahun ini Indonesia partisipasi kembali di VAB, di mana ini adalah salah satu ajang arsitektur terbesar dunia," kata Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Puji Mulia Simanjuntak ditemui Antaranews sesaat setelah tiba di Venesia, Italia, Rabu.

VAB merupakan sebuah pergelaran yang menunjukkan pemikiran seorang arsitek untuk menjawab tantangan dari sebuah tema yang diberikan oleh kurator utama acara tersebut. Kali ini, tema besar yang diberikan adalah 'free space'.

"Nah, masing-masing negara diberi kebebasan untuk menerjemahkan apa itu 'free space'," tukas Joshua.

Paviliun Indonesia sendiri akan menampilkan berbagai instalasi yang diterjemahkan oleh kurator utama Ary Indrajanto dari Aboday bersama lima tim kurator lainnya, yakni David Hutama Setiadi, Adwitya Dimas Satria, Ardy Hartono Kurniawan, Jonathan Aditya Gahari, dan Johanes Adika Gahari.

Menurut Joshua, perhelatan tersebut memang tidak bersifat komersil, namun akan menunjukkan posisioning dari arsitek Indonesia di mata dunia.

"Makanya hampir tidak ada yang menampilkan gedung, karena ini adalah sebuah ajang bagaimana anda memberikan respon, 'approach' terhadap sebuah persoalan. Jadi nanti itu seperti 'art installation'," pungkasnya.

VAB diselenggarakan di Venesia sejak 26 Mei - 25 November 2018. Paviliun Indonesia rencananya diresmikan pada Jumat, 25 Mei 2018 oleh Kepala Bekraf Triawan Munaf dan mulai dapat dikunjungi publik pada 26 Mei 2018.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018