"Sebenarnya hadiahnya ini sedang kami godok, tapi kami usahakan didapatkan setiap juara tidak terlalu kecil. Yang pasti nilainya lebih dari Rp100 juta," kata Direktur Lomba Safrita Aryana di Jakarta, Rabu.
Safrita menjelaskan saat ini persiapan untuk lomba yang akan dilaksanakan di jalan tol Desari Seksi 1A (Antasari-Brigif/Cinere) sepanjang 5,8 km ini, sudah mencapai 60 persen, dalam arti registrasi, produksi jerssey dan kesiapan hadiah sudah berjalan.
"Sedangkan sisa 40 persen ini berhubungan dengan penyelesaian perangkat lari dan promosi agar lebih banyak orang yang mendaftar," ujar Safrita.
Karena itu, untuk promosi sendiri, lanjut Safrita, pihaknya membuat hal tersebut bertahap dengan medium radio rekanan dan media sosial yang dilakukan secara terjadwal serta berkala.
Kendati sudah memiliki format yang terbilang matang, Safrita mengaku perlombaan ini memiliki tantangan baik untuk penyelenggara maupun peserta. Untuk penyelenggara yakni terutama masalah lokasi yang masih sebagian orang belum kenal.
"Jadi kebanyakan calon peserta mengungkapkan bingung masuknya dari mana, maka kami harus menjelaskan titik start dan finisnya berada di jalan Cilandak Permai Raya di sekitaran samping sekolah High Scope," tutur dia.
Sementara tantangan untuk peserta dalam perlombaan yang memainkan dua nomor yaitu 10K dan 5K, adalah suhu di jalan tol yang terkenal panas.
"Jadi kami antisipasi dengan 5.30 WIB (untuk 10K) dan 5.45 WIB (untuk 5K) sudah start dan finis sekitar 08.00 WIB, yang ditutup dengan pelari terakhir. Jadi kalau ada pelari dilewati oleh 'pacer' berarti dia akan ditarik oleh pacer itu menggunakan mobil," ucap Safrita.
Sementara itu, salah satu penggiat lari, Jufianto Sembiring, yang merencanakan akan turut serta dalam lomba yang digagas PT Citra Waspphutowa sebagai pemegang hak konsesi tol ruas Antasari-Bojonggede tersebut, mengatakan meski memiliki tantangan tersendiri, lari di tol lebih nyaman dari pada di jalan umum biasa.
"Di jalan tol lebih leluasa berlari dan tidak ada hambatan karena tidak ada kendaraan bermotor meski sebenarnya tetap ada hambatan saat akan masuk ke water station tapi secara umum bagi saya lebih nyaman di jalan tol," ujar Jufianto.
Dalam lomba lari yang ditargetkan bisa menggaet sekitar 3.000 peserta perorangan nasional maupun internasional serta komunitas ini, selain menyediakan "water station" yang juga diisi oleh petugas medis, panitia juga memberikan perlindungan bagi para peserta dari resiko yang dihadapi saat melakukan lari jarak jauh seperti dehidrasi, cedera otot maupun "heat stroke" dengan memberikan asuransi.
Adapun pendaftaran lomba sendiri telah dibuka melalui laman www.desari10k.com dengan mematok harga Rp200 ribu. Akan tetapi paniti juga menawaran diskon komunitas hingga 7 Juni 2018 mendatang denga besaran 10 persen bagi grup yang terdiri dari lima pelari dan 15 persen bagi grup dengan 10 pelari.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018