Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla menegaskan bahwa Sofjan Wanandi merupakan pribadi yang kuat pendirian serta memiliki wawasan yang luas dan akan selalu melontarkan kritikan jika dirasakan ada yang tidak benar.
     
“Kalau tidak mengritik bukan Sofjan,” kata Wapres M Jusuf Kalla saat memberikan sambutan pada Bedah Buku “Sofjan Wanandi dan Tujuh Presiden” di Jakarta, Rabu (23/5).
    
Lebih lanjut Wapres menjelaskan bahwa Sofjan Wanandi adalah sahabat lama, sejak masa perjuangan mahasiswa tahun 1966. Wapres sangat terkesan dengan kemampuan Sofjan, dalam banyak persoalan baik ekonomi, politik, dan sosial.
   
"Bagi saya, inilah kelebihan Sofjan Wanandi selama ini, ia sangat dikenal dan mengenal tiap Duta Besar yang berhubungan dengan Indonesia. Sofjan terkenal sebagai Pelobi, terutama untuk menyuarakan pengusaha,” tambah Wapres.

Wapres juga menceritakan saat dirinya mengajak Sofjan Wanandi untuk membantu dirinya di pemerintahan, sebagai Tim Ahli Wapres,  Sofjan mau menerima tawarannya, dengan syarat ia tidak terima gaji dan fasilitas negara. Namun, lanjut Wapres, Walau berada di lingkaran pemerintahan, Sofjan tetap saja kritis meski tidak selantang seperti dulu mengingat posisinya saat ini.

Sementara Sofjan Wanandi menceritakan  sebenarnya buku ini ditulis atas permintaan pemilik Kompas Jakob Oetama.
     
Dalam pidatonya Sofjan menjelaskan bahwa selama ini dirinya tidak pernah merasa sebagai "minoritas".
   
"Kita ini sama, Indonesia, tidak ada itu minoritas. Kita Indonesia," kata Sofjan
     
Karena itu tambahnya tidak usah ada rasa takut. Menurut Sofjan, Indonesia membutuhkan partisipasi siapapun dalam membangun. Tidak ada kata minoritas atau mayoritas.
   
"Anda lahir itu bukan anda yang minta lahir keturunan siapa. Dan saya bisa buktikan,  yang dikatakan minoritas. Negara ini membutuhkan kita semua. Siapapun anda," kata Sofjan Wanandi.
 

Pewarta: Jaka Sugianta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018