Kita bersabar dulu, tidak bagus juga hasilnya kalau kita paksakan untuk melaksanakan pendidikan sendiri dengan kondisi rindam yang kita belum siap betul."

Manokwari (ANTARA News) - Markas Besar TNI Angkatan Darat menyiapkan sebanyak 190 instruktur dan tenaga pendidik untuk mengisi Resimen Induk Militer Komando Daerah Militer (Rindam Kodam) XVIII/Kasuari, Papua Barat.

Panglima Kodam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau di Manokwari, Rabu, mengatakan bahwa pembangunan markas Rindam Kodam Kasuari saat ini masih berlangsung untuk melengkapi seluruh sarana-prasana yang perlu disiapkan dalam pendidikan prajurit TNI.

"Awalnya kita target tahun ini sudah bisa digunakan untuk mendidik prajurit tamtama pada penerimaan tahap kedua, namun sepertinya kondisi infrastruktur kita belum siap," katanya.

Oleh karena itu, ia mengemukakan, Rindam Kodam Kasuari yang dibangun di wilayah Distrik Momiwaren, Kabupaten Manokwari Selatan, tersebut dapat difungsikan pada tahun depan.

Ia optimistis pada penerimaan prajurit tamtama tahap pertama tahun 2019 Rindam Kodam Kasuari di Papua Barat sudah bisa melaksanakan pendidikan perdana.

Pembangunan yang saat ini dilaksanakan, menurut dia, difokuskan untuk melengkapi fasilitas yang diperlukan dalam pendidikan TNI.

Ia berharap pembangunan berjalan lancar agar Kodam XVIII/Kasuari tidak lagi mengirim calon prajurit untuk mengikuti pendidikan ke daerah lain.

Tenaga pelatih atau instruktur, dinilainya, siap ditempatkan untuk mendukung pendidikan calon prajurit TNI di Papua Barat, dan mereka berasal dari seluruh daerah di Indonesia.

"Kemungkinan sehabis hari Raya Idul Fithri secara bertahap mereka sudah tiba di Papua Barat. Intinya sumber daya manusia TNI-AD siap, tinggal fasilitas rindam yang harus kita penuhi," ujarnya.

Ia menjelaskan, tahun ini Kodam Kasuari membuka penerimaan anggota baru untuk prajurit tamtama, bintara dan akademi militer, serta pendidikan awal bagi mereka masih dilaksanakan di Rindam XVII/Cenderawasih.

"Kita bersabar dulu, tidak bagus juga hasilnya kalau kita paksakan untuk melaksanakan pendidikan sendiri dengan kondisi rindam yang kita belum siap betul," demikian Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau.

Pewarta: Toyiban
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018