... ada juga yang realistis dapat medali. Cabang olahraga yang diproyeksikan mendapat medali emas ada kurang lebih 14 cabang olahraga...
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, Rabu, mengatakan, ada 14 cabang olahraga yang diproyeksikan meraih medali emas di kompetisi olahraga internasional Asian Games 2018, di Jakarta dan Palembang, pada Agustus mendatang.
“Semua cabang olahraga kita unggulkan, tetapi ada juga yang realistis dapat medali. Cabang olahraga yang diproyeksikan mendapat medali emas ada kurang lebih 14 cabang olahraga,” kata dia, di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Rabu.
Selain cabang olahraga unggulan, dia menjelaskan, ada dua perhitungan lain yang diharapkan dapat mendorong Indonesia masuk dalam peringkat 10 besar. “Ada juga cabang olahraga yang diproyeksikan mendapat medali, entah perunggu atau perak. Kemudian ada cabang olahraga yang hanya untuk menaikkan peringkat dan poin,” jelasnya.
Sementara itu, persiapan para atlet saat ini sebagian besar sedang mengikuti pelatihan baik di dalam maupun luar negeri. “Dari 40 cabang olahraga, 33 di antaranya sudah try out dan hasilnya variatif. Ada yang menggembirakan, ada juga yang butuh try out baru. Dan ini masih ada jarak dua bulan, nanti awal Agustus mereka uji coba lagi,” katanya.
Dengan ada peningkatan latihan di pelatnas dan uji coba di luar negeri, dia yakin atlet-atlet Indonesia dapat mewujudkan harapan masuk ke peringkat 10 besar pada Asian Games nanti.
“Ya, sangat optimistis karena ada beberapa cabang olahraga yang prediksinya hanya dapat satu medali emas, tapi di tingkat dunia bisa melampaui. Contohnya paralayang, ditargetkan hanya satu medali tapi di kejuaraan dunia kemarin mereka dapat tiga medali emas,” ujarnya.
Nahrawi melaporkan perkembangan persiapan para atlet cabang olahraga Asian Games kepada Wakil Presiden, Jusuf Kalla, di Jakarta, Rabu. Dalam pertemuan tersebut, dia mengatakan, Kalla meminta seluruh jajaran pemerintah dan Inasgoc untuk terus mengawal persiapan dan pelaksanaan Asian Games baik di Jakarta maupun di Palembang.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018