New York (ANTARA New) - New York Stock Exchange (NYSE) atau Bursa Efek New York menunjuk chief operating officer-nya, Stacey Cunningham, sebagai Presiden ke-67, menurut pernyataan yang dirilis pada Selasa (22/5).
Cunningham, menggantikan Thomas Farley, akan menjadi pemimpin wanita pertama dalam sejarah bursa berusia 226 tahun tersebut. Dia akan memulai pekerjaan barunya pada Jumat (25/5).
Dia memulai sebagai pekerja magang musim panas di lantai perdagangan NYSE pada 1994 dan memulai karirnya sebagai "floor clerk" di lantai perdagangan pada 1996.
"Lebih dari setengah abad setelah Muriel Siebert, wanita pertama yang memiliki kedudukan di Bursa Efek New York dan merupakan wanita pertama yang mengepalai salah satu perusahaan anggota NYSE, Stacey mewakili generasi kepemimpinan baru untuk NYSE Group," kata Jeff Sprecher, Chairman dan CEO Intercontinental Exchange dan Chairman NYSE Group dan New York Stock Exchange.
Pengumuman itu datang pada saat Wall Street bergulat dengan gerakan #MeToo, kampanye akar rumput nasional yang menyerukan penghancuran pelecehan dan serangan seksual, terutama di tempat kerja.
Bulan lalu, otoritas New York City memutuskan untuk memindahkan patung Fearless Girl ke tempat di depan NYSE. Pihak berwenang berharap relokasi akan meningkatkan akses bagi pengunjung dan memastikan bahwa pesan dan dampak patung terus terdengar.
Pertama dipasang pada Maret tahun lalu, patung perunggu seorang gadis kecil, dengan kepalan tangan di pinggulnya, menatap patung terkenal Charging Bull di Wall Street, adalah bagian dari upaya untuk mengadvokasi keragaman gender di perusahaan.
(UU.A026)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018