Canberra (ANTARA News) - Dialog strategis pertahanan Indonesia-Australia (IADSD) kelima yang membahas berbagai isu penting bidang pertahanan kedua negara, termasuk keamanan perbatasan maritim dan terorisme, berlangsung dua hari di Hotel Crown Canberra mulai Senin. Informasi yang dihimpun ANTARA News menyebutkan, dialog di antara kedua anggota delegasi berlangsung dalam suasana yang konstruktif. Dalam dialog tersebut, delegasi Indonesia beranggotakan 11 orang yang berasal dari unsur Dephan, Mabes TNI dan BAIS. Delegasi RI ini dipimpin oleh Dirjen Strategi Pertahanan Mayjen Dadi Susanto, sedangkan delegasi tuan rumah dipimpin Stephanie Foster dari Divisi Kebijakan Internasional Departemen Pertahanan Australia. Divisi ini bertugas menyediakan saran kebijakan tentang implikasi perkembangan internasional bagi beragam kepentingan keamanan, petunjuk kebijakan bagi operasi dan kegiatan pertahanan Angkatan Bersenjata, mengelola hubungan dan program kerja sama pertahanan, serta mengembangkan rencana keterlibatan pertahanan internasional Australia. Senin malam, seluruh anggota delegasi RI yang menghadiri IADSD V ini menghadiri jamuan makan malam di rumah dinas Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, TM Hamzah Thayeb. Indonesia dan Australia mengawali kerja sama pertahanannya sejak 1968 dengan program pemetaan di Indonesia. Selanjutnya, pada dekade 1980-an, kerja sama tersebut diwadahi dalam suatu lembaga yang disebut Indonesia-Australia Defence Cooperation Program (DCP). DCP ini memiliki kegiatan rutin setiap tahun berupa pertemuan yang dilaksanakan secara bergiliran di Australia dan Indonesia. Beberapa kerja sama yang telah dilakukan selama ini adalah Latihan Kartika-Kangaro (TNI-AD), Latihan Albatros (TNI AU) dan Latihan Kakadu, latihan Cassoary, Passex dan Latihan Cakrawala baru, serta pengadaan kapal patroli dan pesawat Nomad (TNI AL). Kendati kerja sama militer kedua negara sempat terganggu akibat krisis Timor Timur tahun 1999 dengan dihentikannya seluruh kegiatan DCP kecuali program pendidikan, kedua pihak berupaya kembali memperbaiki kerja sama bilateralnya yang ditandai dengan penyelenggaraan pertemuan informal pejabat Dephan RI dan Dephan Australia tahun 2001. Selanjutnya kerja sama pertahanan kedua negara kembali membaik, seperti dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan bersama yang diselenggarakan Dephan, angkatan bersenjata dan satuan angkatan bersenjata kedua negara. Selain dialog strategis pertahanan, beberapa kegiatan bersama lainnya adalah penelitian dan analisis bidang intelijen, seminar keamanan maritim, manajemen konsekuensi dan kontra terorisme, dan seminar tentang pasukan penjaga perdamaian.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007