"Jalannya sudah benar tapi memang masih butuh waktu. Amerika Serikat saja butuh waktu 200 tahun lebih perjalanan demokrasi dan sebagai pelopor HAM masih seperti itu. Indonesia reformasinya baru berjalan 20 tahun dan baru 73 tahun merdeka jadi memang masih butuh waktu," kata dia, usai menjadi narasumber Seminar Motivasi Kammi Indonesia, di aula Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa, sebagaimana disebutkan dalam keterangan tertulis.
Untuk ke depan, lanjut Zulkifli, cita-cita berjalannya reformasi mesti dikuatkan lagi kepada generasi muda bangsa.
Generasi muda Indonesia mesti dikuatkan lagi seputar wawasan kebangsaan, nilai luhur bangsa, toleransi, keberagaman, penghargaan kepada nilai kemanusiaan yang selama 20 tahun ini seperti hilang tak terpahami lagi.
"Semua itu harus terus digalakkan kepada generasi muda bangsa agar tidak lagi masuk paham-paham ekstrim dan radikal yang masuk dan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa," ujar Zulkifli.
"Sebab nilai luhur bangsa seperti Pancasila jauh lebih baik dan bagus buat rakyat Indonesia bahkan dunia mengakui itu," lanjut dia.
Ditambahkan Zulkifli, hal tersebut membutuhkan sinergitas seluruh elemen masyarakat dengan berbagai upaya dan metode.
"Saya sendiri di MPR berupaya untuk itu. Salah satunya saya berencana akan membuat kaos bertema Pemilu Damai. Sekarang kan banyak kaos bertema ganti Presiden dan ada yang lanjutkan. Kalau saya Pemilu Damai. Bagi saya, pemilu itu hal biasa, pelaksanaan demokrasi. Beda pilihan juga biasa yang penting jaga persatuan," tutupnya.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018