Makassar (ANTARA News) - PT Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan PT Bursa Efek Surabaya (BES) siap merger pada bulan Oktober 2007, kata Yessie Marisa selaku Kuasa Perwakilan PT BEJ. Ia mengemukakan hal itu di Pusat Informasi Pasar Modal (PIMP) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pada workhsop "Pasar Modal Sebagai Prioritas Utama Pembiayaan dan Alternatif Investasi untuk Pembangunan Daerah", Senin. "Wacana merger ini sebenarnya sudah mulai digulirkan sejak 2005 lalu, namun jika tidak ada kendala mudah-mudahan pada 1 Oktober 2007 mendatang sudah bisa merger," katanya. Dijelaskannya, kedua perusahaan efek tersebut sebenarnya memiliki fokus yang berbeda yakni BEJ pada turunan saham sedangkan BES lebih berat ke obligasi. Perbedaan layanan itulah yang selama ini menjadi salah satu penyebab kendala merger. Kendati demikian, tujuan dari penyatuan kedua perusahaan efek tersebut agar lebih menyimpelkan pelayanan dan masyarakat atau pun calon emiten atau investor tidak perlu bingung memilah-milah segmen mana yang ingin dimasuki. "Yang jelas selama ini, kalau BEJ itu merangkut perusahaan-perusahaan yang menjadi emiten dengan modal saham bersih minimal Rp5 miliar, sedangkan BES bermodalkan Rp5 miliar kebawah," katanya memberikan perbandingan. Untuk mencapai mewujudkan mergernya kedua perusahaan itu, kini sudah ada konsultan yang menanganinya dan tinggal menunggu waktu yang tepat untuk merealisasikan rencana merger tersebut. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Corporate Affairs and Legal PT Danareksa Frans Sukardi yang juga menjadi pembicara pada workshop itu. Menurut dia, alasan mendasar untuk menggabungkan dua perusahaan itu sebenarnya tidak jelas, karena kaurnya berbeda. Namun untuk memudahkan pelayanan dan pertimbangan efisiensi dari segi Sumber Daya Manusia (SDM), maka langkah merger itu kemudian dirintis oleh para pelaku BEJ dan BES. Yessie mengakui, selama sepuluh tahun keberadaan BEJ (PIMP) di Makassar, hingga saat ini masih sulit menembus pengusaha lokal, agar perusahaannya didaftarkan pada BEJ alias melakukan go publik. "Kami sudah berupaya optimal dengan SDM yang terbatas, namun semuanya masih dalam tahap `wait and see`, belum ada perusahaan besar yang melangkah menjadi perusahaan yang go publik dan membiarkan sebagian sahamnya dibeli oleh masyarakat umum," jelasnya. Ia menambahkan, BEJ (PIMP) Makassar hanya memiliki tiga orang staf ditambah dua Anggota Bursa (AB) yang ada di kota ini yakni PT Danareksa dan Trimegah. Kendati demikian, lanjutnya, jika melihat dari trading volume (volume perdagangan) cukup meningkat secara signifikan mulai tahun 2005 hingga 2007 sekitar 200 persen. Sebagai gambaran untuk periode Januari 2007 saja volume perdagangan di Wilayah Kota Makassar dan sekitarnya mencatat angka Rp176 miliar dan pada periode Juni 2007 mencapai Rp432 miliar. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007