Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Idrus Marham meminta jajarannya, termasuk Taruna Siaga Bencana (Tagana), bersiap mengantisipasi dampak aktivitas vulkanik Gunung Merapi menyusul peningkatan status gunung api itu dari Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II).
"Saya perintahkan Tagana siap siaga terkait dengan status Merapi yang naik menjadi Waspada," kata Idrus di Jakarta, Selasa.
Instruksi untuk siaga juga ditujukan kepada seluruh jajaran Kementerian Sosial mengingat bencana biasanya menimbulkan beragam masalah sosial.
"Dan tentu saya akan ke sana lagi untuk meninjau tergantung situasi di lapangan," tambah Idrus.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Merapi dari Normal menjadi Waspada sejak 21 Mei pukul 23.00 WIB, setelah gunung api setinggi 2.968 meter di atas permukaan laut itu mengalami beberapa letusan freatik.
Kosekuensinya, area dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi harus dikosongkan, tidak boleh ada aktivitas warga dan kegiatan pendakian untuk sementara, kecuali untuk keperluan penyelidikan dan penelitian terkait mitigasi bencana.
Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho sebanyak 298 warga Dusun Kalitengah Lor, Kalitengah Kidul, dan Srunen di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman mengungsi ke Balai Desa Glagaharjo setelah Merapi mengalami beberapa letusan freatik.
Baca juga:
Status Merapi waspada masyarakat belum perlu mengungsi
Puluhan warga lereng Merapi di Sleman masih mengungsi
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018