Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan siap menggelar "Festival Panji Internasional" untuk kali pertama dan akan diikuti peserta dari Kamboja Dan Thailand.
Rangkaian Festival Panji Internasional akan diselenggarakan di delapan kota, yaitu Denpasar, Surabaya, Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Yogyakarta, dan Jakarta.
Direktur Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan mengatakan dalam siaran pers di Jakarta, Selasa, tujuan Indonesia menggelar Festival Panji Internasional, mengajak negara-negara di ASEAN bersama-sama merayakan panji sebagai warisan budaya dunia.
Cerita Panji telah ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Memory of the World (MoW) atau Ingatan Dunia dalam situs resmi Memory of the World-UNESCO tertanggal 31 Oktober 2017.
Baca juga: Indonesia mendapat tiga pengakuan "Memory of The World" dari PBB
Festival Panji Internasiona juga bagian dari Memory of the World. Dalam rangka merawat Panji sebagai Memory of the World. Kalau sudha diakui kan harus ada kegiatan atau aktivitasnya, kata Restu.
Dia menuturkan, Cerita Panji menyebar hampir di seluruh negara ASEAN dengan Indonesia sebagai pusatnya.
Baca juga: "Cerita Panji", sastra yang merekatkan ASEAN
Karena nilai-nilai dari Panji juga erat dengan keragaman, pendidikan karakter, dan sebagainya. Kita, negara-negara ASEAN juga mempunyai kesamaan dan kemiripan dalam budaya, kata dia.
Rangkaian Festival Panji Internasional 2018 akan berlangsung pada tanggal 27 Juni hingga 13 Juli 2018.
Beberapa kegiatan yang akan digelar antara lain pergelaran kesenian dari negara-negara ASEAN di delapan kota, lokakarya/seminar, kegiatan apresiasi seperti lomba-lomba bagi pelajar, kunjungan budaya, dan pameran naskah, lukisan, topeng, dan lainnyam
"Panji merupakan kata yang cukup populer, dan memiliki makna yang multitafsir, yaitu gelar kebangsawanan, bendera kebesaran, atau topeng/penutup wajah."
Panji pun menjadi produk budaya berupa karya sastra lisan yang diceritakan dari waktu ke waktu. Dari sudut tertentu, Cerita Panji bahkan dapat bersanding dengan dua epos, yaitu Mahabarata dan Ramayana yang penyebarannya beriringan dengan agama Hindu di Jawa.
Panji adalah salah satu wujud kebudayaan, karena Panji menceritakan cerita rakyat di mana banyak terdapat nilai kebudayaan daerah tempat lahirnya Panji tersebut.
Panji menceritakan religi dan kepercayaan masyarakat pada masa kerajaan; mata pencaharian rakyat; teknologi pada zaman itu misalnya alat untuk berperang, pengetahuan di bidang pemerintahan, seperti Raja, Patih, dan Penasihat Kerajaan, dan siasat pertahanan dalam perang perebutan kekuasaan, serta organisasi sosial.
Baca juga: Mendikbud inginkan "Panji" jadi ekstra kurikuler wajib
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018