Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah sebesar 78 poin menjadi Rp14.181 dibanding posisi sebelumnya Rp14.103 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan sentimen mengenai kesepakatan perdagangan Amerika Serikat-Tiongkok membuat dolar AS kembali meningkat di pasar global. Akibatnya, rupiah terkena dampaknya dan kembali melemah.
"Masih dominannya sentimen eksternal membuat laju dolar AS kembali terapresiai dan rupiah kehilangan momentum untuk terapresiasi," kata Reza.
Ia menambahkan bahwa imbal hasil obligasi Amerika Serikat yang berada di atas level 3 persen juga masih menjadi salah satu faktor yang membebani mata uang domestik.
"Rupiah diestimasikan akan bergerak di kisaran Rp14.169-Rp14.189 per dolar AS pada hari ini (22/5)," katanya.
Ia mengharapkan sentimen positif dari dalam negeri mengenai optimisme pemerintah terhadap target rasio pajak 2019 yang dipatok pada kisaran 11,4-11,9 persen yang akan tercapai dapat menahan tekanan nilai tukar domestik lebih dalam.
Sementara itu, ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menambahkan kuatnya data tenaga kerja di Amerika Serikat memberi sinyal Bank Sentral AS atau The Fed akan menaikkan suku bunga di bulan Juni mendatang.
"Sentimen itu diperkirakan dapat memperlemah posisi rupiah yang minim katalis positif," katanya.
Baca juga: Rupiah Senin sore melemah 45 poin
Baca juga: BI : Kondisi global masih pengaruhi depresiasi rupiah
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018