Pamekasan (ANTARA News) - Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Mohammad Hanif Dhakiri mengajak para pemuda agar bisa berperan aktif dalam mengembangkan wirausaha, karena tulang punggung ekonomi bangsa kedepan berada di tangan pemuda, sebagai tumpuan harapan masa depan bangsa.
"Ini penting untuk diketahui kita semua bahwa kewirausahaan di Indonesia masih jauh dan kalah bersaing dengan negara lain," ujar Hanif di hadapan para pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang digelar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bhakti Bangsa Pamekasan, Madura, Jawa Timur di Gedung Islamic Centre setempat, Senin.
Pemuda sebagai harapan masa depan bangsa, sambung dia, harus mampu pelopor dalam dunia wirausaha, sehingga ekonomi bangsa bisa tumbuh kuat dan penuh semangat.
"Ayo kedepan kita perkuat karakter, potensi ataupun skill yang kita miliki," ucap Menaker.
Saat menyampaikan ceramahnya itu, Menaker Hanif Dhakiri ditemani kandidat Bupati Pamekasan Badrut Tamam beserta jajaran fungsionaris Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), termasuk Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar dan Ketua DPC PKB Pamekasan Ali Wafa Subki.
Ia lebih lanjut menjelaskan, bahwa saat ini populasi anak muda di Indonesia terus meningkat, sehingga sangat kreativitas harus terus dipacu, dan selalu berinovasi.
"Kita harus latih dan didik anak-anak muda agar lebih tangguh dan didorong agar karakter mereka semakin kuat. Termasuk juga skil dan potensi yang mereka miliki," ujar Hanif.
Menurutnya, skila menjadi sangat penting untuk terus diasah, sehingga sumber daya manusia Indonesia kedepan bisa terus memiliki daya saing bagus.
"Potensi juga harus diperkuat dan ditanam agar lebih baik, sehingga saat bekerja mereka bisa bersaing dengan tata pola kehidupan yang lebih berat di luar san," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menaker juga menjelaskan bahwa upaya kewirausahaan di Indonesia masih jauh dan kalah bersaing dengan negara lain dalam sektor wirausaha.
"Persentasenya harus mencapai 4 persen dari jumlah total penduduk dan saat ini. Indonesia baru tercatat sebanyak 3,1 persen. Jadi masih butuh upaya serius untuk mencapai target ini," katanya, menjelaskan.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018