Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Arab Saudi memberikan perhatian yang besar terhadap krisis yang menimpa Muslim Rohingya karena didasari kewajiban agama dan solidaritas kemanusiaan.
"Serta posisinya dalam dunia Islam dan internasional," berdasarkan keterangan tertulis dari Kedutaan besar Kerajaan Arab Saudi di Jakarta, Senin.
Pemerintah Arab Saudi menerbitkan dekrit terkait pengalokasian dana sebesar US$ 5 juta dari kas King Salman Center untuk membantu pengungsi Rohingya serta berkoordinasi dengan ASEAN dan Malaysia.
"Kemudian Arab Saudi menerbitkan dekrit terkait pengalokasian dana sebesar US$ 2 juta untuk membantu Muslim Rohingya yang terdampar di Laut Andaman dan Selat Malaka di Gambia," berdasarkan keterangan tertulis.
Arab Saudi juga melakukan kesepakatan dengan UNHCR dengan memberikan dana yang melebihi US$ 1 juta yang diperuntukkan para bantuan pengungsi Rohingya di Thailand, di samping bantuan dana sebesar US$ 634 ribu untuk pembangunan perumahan sementara, tapi pemerintah Myanmar menolak proyek tersebut.
Menerbitkan dekrit terkait pengalokasian dana sebesar US$ l juta untuk membantu pengungsi Rohingya di Malaysia.
Pemerintah Arab Saudi menerbitkan dekrit yang berisi tekanan terhadap Pemerintah Myanmar baik secara politik maupun ekonomi untuk memulangkan Muslim Rohingya ke tempat tinggal mereka dan memberikan hak-haknya. Dengan terus memberikan dukungan melalui kedutaan-kedutaannya di Bangladesh, Malaysia dan lndonesia.
Kemudian, Perwakilan Tetap Arab Saudi untuk OKI turut berpartisipasi dalam pertemuan luar biasa Dewan Menteri Luar Negeri guna membahas masalah Rohingya yang diadakan pada l8-20 Januari 2017 di Kuala Lumpur.
Memberikan pinjaman sebesar 30 juta Riyal Saudi melalui Dana Pembangunan Saudi (SlD) untuk membiayai pengembangan sistem irigasi di bendungan "Kanyan", di mana pasokan peralatan yang dibutuhkan untuk proyek tersebut telah berhasil dikirimkan dan dana sebesar 9.39 juta Riyal telah cairkan, namun pemerintah Myanmar meminta pinjaman dibatalkan.
Kesepakatan antara King Salman Relief dan Humanitarian Center dan Kantor Organisasi Migrasi Internasional (IMO) Myanmar dalam program Operasi gabungan untuk mempromosikan pembangunan pertanian dan mengurangi migrasi ilegal di negara bagian Rakhine.
Kesepakatan antara King Salman Relief dan Humanitarian Center dan Turkish Relief Organization untuk menyediakan keperluan berbuka puasa bagi masyarakat muslim Myanmar.
Total keseluruhan program Saudi untuk Muslim Rohingya senilai US$ 11.243.225 dollar Amerika.
Baca juga: Arab Saudi siap bantu Indonesia perangi terorisme
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018