Jatinangor (ANTARA News) - Kecewa dengan hasil pertemuan antara pejabat Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan sejumlah warga Jatinagor selama 30 menit, warga mengancam akan mengerahkan massa besar-besaran untuk menuntut pembubaran IPDN. Usai pertemuan dengan Purek IPDN, Indrarto, di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jabar, Senin pukul 11.30 WIB, salah seorang perwakilan warga, Tatang kepada pers mengaku kecewa dengan pertemuan itu, karena tidak ada solusi sesuai tuntutan warga untuk membubarkan IPDN. "Dari cara penerimaannya saja kami sudah tidak yakin dan tidak etis, karena sebelumnya kami menuntut untuk bertemu langsung dengan Rektor IPDN, namun karena berbagai alasan, kami hanya ditemui Purek," katanya. Oleh karena itu, kata dia, mereka akan mengerahkan massa yang lebih besar untuk menuntut pembubaran IPDN yang dianggap sudah tidak layak berdiri di tanah Jatiangor. "Kami hanya menuntut tanggungjawab IPDN dan berharap keberadaan IPDN di Jatiangor Sumedang dibubarkan, karena tidak membawa berkah bagi warga sekitar," katanya. Aksi unjukrasa menuntut pembubaran IPDN terkait dengan kematian Wendi Budiman, warga Kampung Ciawi RT 03/04, Cikeruh, Kecamatan Jantiangor, Kabupaten Sumedang, yang meninggal dunia dalam perawatan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada Minggu (22/7) petang, setelah dianiaya sejumlah orang yang diduga Praja IPDN. (*)
Copyright © ANTARA 2007