Jatinangor (ANTARA News) - Para pengunjukrasa yang terdiri dari ratusan pengemudi ojeg dan warga Jatinangor, Sumedang, setelah berdemo di IPDN, akhirnya membubarkan diri dari halaman luar kampus IPDN Sumedang, Senin siang pukul 11.50 WIB. Bubarnya para pengunjukrasa diawali dengan teriakan caci maki kepada Purek III IPDN dan seluruh pejabat IPDN yang mereka anggap tak mampu mendidik Praja IPDN, sehingga tetap saja brutal dan menakutkan warga setempat. Setelah meneriakkan yel-yel, caci maki serta membunyikan klakson, mereka juga membesar-besarkan deru bunyi mesin sepeda motor mereka yang memekakkan telinga. "IPDN harus bubar, kalau tidak kami akan terus berunjukrasa secara besar-besaran untuk tetap menuntut IPDN bubar dari bumi Jatinangor," teriak pengunjukrasa. Aksi unjukrasa bubarkan IPDN, terkait dengan kematian Wendi Budiman, warga Kampung Ciawi RT 03/04, Cikeruh, Kecamatan Jantiangor, Kabupaten Sumedang. Wendi dilaporkan meninggal dunia dalam perawatan Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada Minggu (22/7) petang, setelah sebelumnya dianiaya sekelompok pemuda yang diduga Praja IPDN. (*)
Copyright © ANTARA 2007