Jakarta (ANTARA News) - DPR menegaskan sikapnya untuk tetap menolak perjanjian kerjasama pertahanan (DCA) Indonesia dan Singapura, meskipun untuk memuluskan ratifikasi perjanjian itu di DPR, pihak Singapura menugaskan mantan PM Lee Kuan Yew ke Jakarta untuk melobi berbagai pihak. Ketua DPR Agung Laksono di Gedung DPR/MR Jakarta, Senin, mengemukakan sikap DPR tidak terpengaruh kunjungan Lee, namun DPR menghargai kunjungan Lee. "Kunjungan itu wajar-wajar saya dan kita terima secara baik," kata Agung, seraya menambahkan DPR menolak substansi DCA, karena berdasarkan kajian terdapat banyak hal yang sangat merugikan Indonesia, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Menteri Pembimbing Singapura, Lee Kuan Yew, melawat ke Jakarta, Minggu hingga Jumat, 22-27 Juli, untuk menghadiri acara Citibank, menjumpai pimpinan politik dan parlemen serta komunitas bisnis. Lee, kata Channel News Asia, didampingi istri, serta beberapa anggota parlemen dan pejabat senior pemerintah Singapura. Di Jakarta, Lee yang dikenal sebagai Bapak Pendiri Republik Singapura akan menyampaikan pidato di Yayasan Indonesia Forum. Lee adalah Perdana Menteri (PM) Singapura pada tahun 1959 hingga 1990. Posisinya sebagai PM digantikan Goh Chock Tong, kemudian mulai 12 Agustus 2004 jabatan tersebut diemban Lee Hsien Loong, putra sulungnya. Ia adalah putra pasangan Lee Chin Koon and Chua Jim Neo. Lee dilahirkan 16 September 1923 di sebuah rumah di Jalan Kampong Java (Kampung Jawa). Lee Hoon Leong, kakeknya, memberi nama Harry bagi Lee yang sejak muda terpegaruh kuat kebudayaan Inggris (British). Wikipedia menulis, Lee Kuan Yew dan Kwa Geok Choo menikah pada 30 September 1950. Mereka dikaruniai dua putra dan seorang putri, yang seperti bapaknya, menjadi orang terkemuka dan menduduki jabatan berpengaruh. Putra sulung mereka, Lee Hsien Loong di angkatan darat berpangkat brigadir jendera sebelum mengundurkan diri dan memulai karir di politik. Lee Hisen Loong kemudian mulai 2004 menjadi PM merangkap Menteri Keuangan Singapura. Adik kandung Lee Hsien Loong, Lee Hsien Yang, juga terakhir berpangkat brigjen. Ia kemudian menjadi Presiden dan "Chief Executive Officer" SingTel, perusahaan telekomunikasi dan permodalan terkemuka di Singapura. Saham mayoritas SingTel dimiliki Temasek Holdings, yang dijalankan Ho Ching (istri Lee Hsien Loong) dan antara lain membawahi Singapore Airlines dan Bank DBS. Putri Lee Kuan Yew, Lee Wei Ling, mengelola "the National Neuroscience Institute" di negerinya. (*)
Copyright © ANTARA 2007