Jatinangor (ANTARA News) - Ratusan warga Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jabar, menuntut IPDN dibubarkan, karena keberadaan IPDN tidak membawa keberkahan bagi lingkungan sekitar, melainkan masalah yang merugikan warga Jatinangor. "Kami sepakat menuntut IPDN dibubarkan, ini terkait dengan akumulasi berbagai kejadian kekerasan dan masalah lain yang tidak sedikit menimbulkan korban jiwa manusia," kata Tatang (43), salah seorang perwakilan warga, dalam pertemuan dengan pejabat IPDN di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Senin siang sekitar pukul 11.18 WIB. Lima orang perwakilan warga yang tengah berunjukrasa itu diterima oleh Purek IPDN, Indrarto SH yang didampingi Kepala Bidang Kemahasiswaan IPDN. Bambang Iswadji. Dalam kesempatan itu, warga mengatakan selama IPDN berdiri di Jatinangor, IPDN dinilai tidak membawa kebaikan bagi lingkungan sekitar. "Apa yang dilakukan Praja IPDN di luar kampus, sangat kejam dibandingkan dengan kejadian yang di dalam. Oleh karena itu, kita tetap menuntut IPDN dibubarkan," kata Tatang yang diamini perwakilan warga lainnya. Dalam kesempatan itu warga lainnya, yakni Wawan, minta pihaknya bertemu dengan Rektor IPDN. "Percuma kita ketemu dengan anda (Purek) sekalian. Jangankan masalah tanggungjawab, belasungkawa pun tidak ada saat pemakaman Wendi yang menjadi korban kekerasan Praja IPDN," kata Wawan. Sementara itu, Purek Indrarto mengatakan pihaknya akan menyampaikan aspirasi warga dan semuanya akan ditampung untuk disampiakan kepada pihak yang berwenang atas tuntutan warga itu. (*)
Copyright © ANTARA 2007