Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah, Senin pagi, melemah mencapai angka level Rp9.100 per dolar AS, menyusul makin kuatnya pelaku pasar melepas rupiah dan memburu dolar AS. Nilai tukar rupiah turun menjadi Rp9.100/9.105 per dolar AS dibanding dengan penutupan akhir pekan lalu Rp9.070/9.072 atau melemah 30 poin. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Senin, mengatakan pelaku pasar aktif melepas rupiah yang masih diliputi sentimen negatif pasar, meski dolar AS terhadap euro merosot tajam. Menurut Kostaman, rupiah seharusnya menguat yang didukung oleh membaiknya pasar modal Indonesia, di mana indeks Bursa Efek Jakarta (BEJ) terus menguat hinga mencapai 2.355 pada pagi ini. "Mata uang lokal kita itu aneh sulit diduga (anomali) pergerakannya. Ketika muncul isu positif rupiah, sering terpuruk, begitu pula sebaliknya," katanya. Sementara itu dolar AS terpuruk terhadap euro menjadi 1,3836 bahkan diperkirakan akan mencapai 1,3845, karena besar aksi lepas dolar AS. yen terhadap dolar AS mencapai 121,32. "Kami memperkirakan rupiah pada penutupan sore nanti masih akan terkoreksi, karena tekanan pasar masih besar, sekalipun dolar AS di pasar regional melemah," katanya. Ia mengatakan, Bank Indonesia (BI) saat ini hanya mengamati pergerakan rupiah, mereka belum mau masuk pasar mengantisipasi tekanan, karena rupiah dinilai masih stabil. Namun apabila rupiah terus tertekan hingga di atas level Rp9.200 per dolar AS, BI kemungkinan akan masuk pasar, ucapnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007