Bangkok (ANTARA News) - Pelatih Vietnam, Alfred Riedl, menyusul kekalahan 0-2 dari Irak pada perempatfinal Piala Asia 2007, mengatakan timnya tidak akan pernah bisa menjadi tim kuat di Asia karena postur tubuh mereka terlalu kecil. Irak mencetak gol pada menit awal di Bangkok, Sabtu (21/7), untuk membuat Vietnam kehilangan arah dan mereka tidak bisa bangkit lagi dalam pertandingan tersebut. Umpan-umpan Vietnam sangat mengecewakan dan mereka menciptakan beberapa peluang yang tidak terlalu berbahaya, tetapi Riedl mengatakan postur tubuh lah yang membuat perbedaan. "Kami memiliki beberapa peluang pada babak pertama, tetapi setelah kedudukan 0-2, pertandingan selesai karena pemain kami tidak memiliki tenaga untuk menembus pertahanan mereka," jelasnya, seperti dilaporkan AFP. Ia menyatakan mereka membuat sensasi kecil dengan lolos ke perempatfinal meski berada di grup yang sulit bersama Jepang, Qatar, dan Uni Emirat Arab. "Mendulang empat poin (di grup) sangat bagus, tetapi pelajarannya adalah kami harus memperbaiki aspek fisik dari tim, namun masalahnya postur pemain kami terlalu kecil," ujar Riedl. "Kami bisa melakukan sesuatu di kawasan Asia Tenggara dan kadang di Asia, tetapi secara umum kami tidak akan berhasil karena kami terlalu kecil," sambungnya. "Anda lihat (tinggi badan) pemain mereka mencapai 185 cm, sementara kami hanya sekitar 170 cm. Dalam sepak bola tim yang kecil tidak akan bisa mencapai level tertentu. Kadang mereka bisa mendapat hasil bagus, tetapi mereka tidak akan bisa melakukannya secara reguler," jelas Riedl. Pernyataan Riedl itu sepertinya terlalu menyederhanakan masalah karena mereka kerap merusak peluang menyerang mereka sendiri dengan salah umpan, sementara pertahanan mereka terlalu berani mengambil risiko dan kerap memberi bola dengan mudah kepada lawan. Ia juga ikut bersalah dalam gol kedua Mahmoud yang dicetak melalui tendangan bebas yang tidak terlalu keras ataupun mengarah ke pojok gawang, tetapi tidak bisa dihalau huy Hoang. Tetapi bagi pelatih asal Austria itu semua karena postur tubuh dan ia yakin Vietnam tidak akan pernah menjadi unggulan pada Piala Asia. "Kami tidak bisa menyelesaikan itu. Masalah ini tergantung dari apa yang diharapkan masyarakat. Jika anda mengharap kami untuk menjadi peringkat pertama di Asia maka kami tidak akan pernah mencapai tujuan itu dengan pemain seperti ini," tuturnya. "Akhirnya, kami akan kalah hanya karena mereka lebih besar dibandingkan kami. Orang yang mengerti sepak bola akan memahami ini," kata Riedl. (*)
Copyright © ANTARA 2007