"Aksi teror beberapa waktu lalu merupakan musibah yang salah satunya sebagai bentuk ujian yakni bangsa Indonesia tengah diuji kekuatan persatuan dan persaudaraannya," kata Abdul Mu`ti di Palangka Raya, Minggu.
Selain itu, aksi teror juga dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi seluruh elemen bangsa dalam bermasyarakat dan berbangsa serta bernegara.
"Untuk itu, jangan karena aksi teror tersebut kita jadi saling menuding, mencurigai bahkan saling memusuhi karena jika itu terjadi maka tujuan teror tercapai," katanya.
Dia pun mengimbau masyarakat tak mudah terprovokasi dan menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya terkait dengan isu teror.
Abdul Mu`ti juga mengajak masyarakat untuk tidak was-was dengan peristiwa yang memilukan tersebut dan menyerahkan sepenuhnya pengusutan kasus teror kepada pihak berwenang.
Pernyataan itu diungkapkan dia saat memberikan ceramah dalam acara buka bersama warga Muhammadiyah Kalimantan Tengah yang dilaksanakan di Masjid Darul Arqam, komplek Perguruan Tinggi Muhammadiyah Palangka Raya.
"Ramadhan adalah momentum meningkatkan rasa persaudaraan, mempererat silaturahmi dan persatuan antar masyarakat dan bangsa. Ramadhan ini tak hanya menigkatkan iman kepada allah tetapi juga memperkuat persatuan antar sesama muslimin dan sesama masyarakat Indonesia," katanya.
Sementara itu, ketua panitia buka puasa, Daryana menerangkan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian acara Pimpinan Wilayah dan Ortom Muhammadiyah dalam menyambut Ramadhan.
"Hari ini selain buka bersama juga dilaksanakan layanan kesehatan yang dilakukan RSI PKU Muhammadiyah. Selain itu, selama Ramadhan ini Muhammadiyah Kalimantan Tengah juga ada beberapa kegiatan sosial seperti penyediaan paket Ramadhan," katanya.
Turut hadir dalam acara itu seperti Plt Sekda Provinsi Kalteng Fakhrizal Fitri dan Wakil Wali Kota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio serta sejumlah tokoh masyarakat dan ormas di Kalimantan Tengah.
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018