Kairo (ANTARA News) - Polisi Mesir menahan 22 mahasiswa universitas setia pada kelompok lawan Persaudaraan Muslim, kata pejabat keamanan hari Minggu. Pejabat itu, berbicara dengan syarat tak dikenali, menyatakan polisi menangkap mahasiswa tersebut di kota Marsa Matrouh di laut Tengah. Mereka tidak merinci. Pejabat keamanan melancarkan penahanan berkala terhadap persaudaraan itu, kelompok lawan terkuat Mesir, menahan anggotanya berhari-hari atau berminggu-minggu, sering tanpa tuduhan, sebelum melepaskan mereka. Pemerintah menyatakan persaudaraan itu gelap, tapi kelompok Islam tersebut bergerak terbuka, memiliki sekretariat di Kairo dan menampilkan calon mandiri dalam pemilihan umum. Anggotanya menang hampir seperlima dari jumlah kursi di majelis rendah parlemen pada 2005. Pemerintah menangkap hampir 1.000 pegiat kelompok itu sebelum pemilihan umum untuk anggota majelis tinggi parlemen pada Juni. Kelompok itu, yang menolak kekerasan, gagal mendapatkan kursi dalam pemilihan umum tersebut, yang dikotori laporan penyimpangan meluas. Polisi menahan sekitar 50 mahasiswa dari Persaudaraan Muslim di kota pantai Iskandariyah pada ahir Juni. Sejumlah 26 mahasiswa di antaranya berasal dari universitas Ain Shams di Kairo. Mereka sedang berlibur di Iskandariyah ketika tempat peristirahatan mereka diserbu polisi pada dinihari, kata anggota kelompok itu. Tujuh lagi adalah mahasiswa universitas Iskandariyah dan mereka ditahan dalam penyerbuan terpisah, demikian Reuters.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007