Beirut, Lebanon (ANTARA News) - Presiden Lebanon, Michel Aoun, Jumat (18/5), berseru kepada masyarakat internasional agar menghormati keinginan rakyat Lebanon untuk menjauhi kerusuhan di Timur Tengah, kata satu pernyataan oleh kantor media presiden.

Secara geografis, Lebanon "terjepit" simpul-simpul konflik di Timur Tengah sejak dulu. Dia berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, Israel di selatan, dan Laut Mediterania di barat. Dia juga dikelilingi negara-negara kuat secara politik, ekonomi, pengaruh, dan militer, yaitu Arab Saudi, Irak, Jordania, Suriah, Turki, Mesir, dan Israel.

Aoun mengeluarkan pernyataan itu dalam pertemuan dia dengan Kepala Urusan Timur Tengah dan Afrika Utara di Kementerian Luar Negeri Prancis, Jerome Bonnafon, di Beirut, Lebanon.

Presiden Lebanon itu --salah satu kepala negara tertua di dunia-- menyampaikan optimisme bahwa pemerintah baru persatuan nasional akan segera terbentuk.

Ia mengatakan, "Tahap pasca-pemilihan umum akan menyaksikan pembentukan pemerintah persatuan nasional yang akan memulai pembaruan, memerangi korupsi dan melaksanakan rencana ekonomi guna membantu kemajuan."

Pada 6 Mei, Lebanon menyelenggarakan pemilihan anggota Parlemen untuk pertama kali dalam sembilan tahun sejalan dengan peraturan proporsional baru.

Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018