Surabaya (ANTARA News) - PT Warna Warni menyatakan lima remaja yang terjabak di lift Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Jalan Basuki Rachmat Kota Surabaya pada Jumat (18/2) selama satu jam merupakan kesalahan pengguna sendiri.
"Saya dapat info, mereka ini sebenarnya berniat lomba kecepatan siapa lebih dulu sampai tujuan dibanding dengan lewat tangga," kata Humas PT Warna Warni Adv selaku penanggung jawab maintenance lift JPO, Dinar Aisyah, di Surabaya, Sabtu.
Menurut dia, berdasarkan laporan dari tim teknisi, kronologi kasus pengguna lift yang terjebak di dalam lift pada JPO Basuki Rahmad berawal sekitar pukul 13.46 WIB. Pengguna lift yang terdiri dari empat wanita dan satu pria masuk dalam lift.
Dari awal, lanjut dia, pria yang masuk sudah bercanda dengan menghalangi sensor pintu lift. Saat lima pengguna sudah masuk dalam lift, pria tersebut terlihat gerakan tangan yang mencoba membuka pintu lift saat sedang berjalan.
"Salah satu wanita rekan pria tersebut terlihat mencoba mencegah tindakan tersebut. Karena pencegahan tersebut terlambat, maka lift sudah auto protect dan mematikan sistemnya untuk keamanan," ujarnya.
Pukul 14.23 WIB, tim maintenance lift JPO PT Warna Warni bersama dengan petugas linmas dan kepolisian sudah mulai membantu mengeluarkan pengguna yang terjebak tersebut.
Dalam pemeriksaan data rekaman kerusakan lift, diketahui penyebabnya adalah karena pintu yang dibuka paksa. Dalam rekaman CCTV juga menunjukkan tanda yang sama.
"Jadi kesimpulannya, kendala lift yang macet disebabkan karena kesalahan pengguna lift itu sendiri," katanya.
Polsek Tegalsari sebelumnya menyatakan pihaknya bersama petugas linmas dan teknisi lift PT Warna Warni telah berhasil mengevakuasi lima remaja yang terjebak lift.
Upaya penyelamatan dilakukan teknisi lewat atas kemudian pangkal dari lift dibuka. Semua penumpang akhirnya berhasil diselamatkan, hanya saja nafas mereka sempat tersengal-sengal karena panik.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018