London (ANTARA News) - Satu tentara Inggris dari resimen Tank ke-2 tewas di Irak, Sabtu, akibat serangan terhadap pangkalan Istana Basra. , kata Kementerian Pertahanan.
Sebuah pernyataan menyebutkan tentara tersebut tewas "akibat tembakan tak langsung", tapi, kantor berita Jerman DPA menyatakan tentara tersebut tewas akibat serangan roket atau mortir.
Kematian itu terjadi dua hari sesudah tiga tentara Angkatan Udara Inggris tewas dalam serangan mortir serupa atas pangkalan Gerakan Darurat di Basra.
Kematian itu menjadikan jumlah tentara Inggris tewas di Irak sejak ikut dalam serbuan pimpinan Amerika Serikat pada Maret 2003 menjadi 163 orang.
Inggris mempunyai sekitar 5.500 tentara di Irak, kebanyakan berada di dan sekitar Basra, tapi jumlah itu akan dikurangi 500 sebelum akhir tahun ini.
Tiga tentara Inggris tewas dalam serangan di kota selatan Irak, Basra, Kamis, kata kementerian pertahanan.
"Kementerian Pertahanan memastikan kematian seorang petugas dari Skadron 504 Angkatan Udara (RAF) dan dua petugas dari Skadron 1 Resimen RAF," kata pernyataan kementerian pertahanan.
Pernyataan itu menjelaskan, ketiga petugas tersebut terbunuh dalam "serangan tak langsung" terhadap pangkalan Gerakan Darurat di Basra, Irak selatan.
Kementerian itu mengatakan, untuk alasan keamanan, serangan tersebut tidak dijelaskan lebih rinci.
Kementerian pertahanan menambahkan, semua keluarga tentara itu telah diberi penjelasan mengenai hal tersebut.
Jumlah tentara Inggris di Irak akan dikurangi 500 sebelum akhir tahun ini menjadi 5.000 secara keseluruhan, kata Kementerian Pertahanan, Kamis.
Inggris, sekutu utama Amerika Serikat dalam serbuan Maret 2003 atas Irak dan perang ikutannya, mempunyai 5.500 tentara di negara terkoyak kekerasan itu, yang terpusat di sekitar Basra, kota utama di selatan. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007