Iya ini dugaan kasus terorisme"

Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia memperketat pengamanan kereta api selama masa angkutan Lebaran untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan pascaledakan bom di Surabaya dan menyusulnya Siaga 1 di Jakarta.

Pelaksana Tugas Direktur Komersial dan Teknologi Informasi Apriyono Wedi Chresnanto saat peninjauan di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat, mengatakan pihaknya menyiagakan 1.336 Polsuska ditambah dengan personel keamanan gabungan, total sekitar 3.400 orang.

"Kita sudah punya prosedur operasi standar sendiri dalam pengamanan KA baik di darat maupun di KA," katanya.

Apriyono menambahkan pihaknya juga sudah mengantisipasi adanya potensi kejadian yang mengancam keamanan perjalanan KA.

"Iya ini dugaan kasus terorisme," katanya.

Dia mengatakan pihaknya juga telah siap 100 persen dalam menghadapi arus mudik 2018 dengan menyediakan perjalanan KA sebanyak 393 KA per hari, yang terdiri dari 353 perjalanan KA reguler dan 40 perjalanan KA tambahan.

Baca juga: 189 personel Brimob jaga 26 stasiun

Untuk kapasitas tempat duduk, KAI menydiakan sebanyak total 236.210 kursi per hari, yang terdiri dari 212.458 kursi per hari untuk KA reguler dan 23.752 kursi per hari untuk KA tambahan.

"Saat ini, per 18 Mei 2018 telah terjual 1.296.236 kursi KA reguler dan 249.738 kursi KA tambahan," katanya.

Apriyono menambahkan KA tambahan tersebut akan mulai beroperasi pada 8-26 Juni 2018.

Beberapa KA tambahan akan beroperasi lebih awal, yaitu 5 Juni 2018, yaitu KA Kertajaya Lebaran rute Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi, KA Brantas Lebaran rute Pasar Senen-Semarang Poncol-Blitar dan KA Mataram Premium rute Pasar Senen-Lempuyangan.

Baca juga: Sejumlah tiket KA tambahan Lebaran di Surabaya habis dipesan

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018