Bandung (ANTARA News) - Saat ini kondisi tema perfilman Indonesia tidak sehat karena masih banyaknya para pembuat film yang masih menjadi seorang peniru dan bukan pencipta, kata sutradara film, Garin Nugroho, pada workshop teknik membuat film di ajang LA Lights Indie Movie, di Bandung, Sabtu.
Ia mengaku sangat prihatin dengan banyaknya produksi film bertema horor yang jumlahnya mencapai 85 persen, sehingga masyarakat tidak mempunyai alternatif untuk memilih tema lain.
Hal ini dikarenakan para pembuat film masih dipacu untuk mengikuti selera pasar, dimana saat film bertema horor "booming" maka akan bermunculan horor-horor yang lain.
Dalam workshop yang diikuti sekitar 136 peserta ini, Garin menegaskan perlunya para pembuat film yang idealis dengan menampilkan karya berbeda dengan karya lainnya yang memiliki nilai originalitas dan mengangkat nilai kebangsaan.
"Jika mengikuti perjalanan festival film internasional, maka film-film inilah yang akan dicari," ujarnya.
Ia menuturkan ide untuk sebuah film dapat ditemukan dari berbagai hal yang terjadi di lingkungan sekitar kita. "Teman-teman `indie` pastinya sudah sangat memahami semangat berekspresi ini," ujarnya.
Garin yang seringkali mendapat penghargaan atas film-filmnya di ajang internasional ini mengaku masih bernafas lega karena para penggemar film dapat belajar secara tidak langsung dari tayangan-tayangan film internasional lewat Video Campact Disc (VCD) ataupun Digital Video Disc (DVD).
Sutradara film asal Philiphina, John Tores menyatakan nyawa sebuah film akan sangat tergantung dengan kekonsistenan visi dan misi yang akan diusung.
Ia menjelaskan sebuah bukan film hanya merupakan satu potongan gambar saja tetapi dengan sebuah tekhnik pengeditan maka akan menjadi satu kesatuan gambar yang bercerita. (*)
Copyright © ANTARA 2007