"Tidak otomatis juga naik tingkat bunga kredit, kalaupun naik tidak proposional. Naik 0,25 (persen), ya sana tidak harus naik 0,25," kata Darmin ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat.
Mantan gubernur Bank Indonesia tersebut juga menyatakan bahwa negara-negara lain juga sedang dalam tahap menaikkan suku bunga.
"Di awalnya bisa seperti biasa, tetapi kalau nanti perkembangannya di manapun bunganya naik pasti akan menyesuaikan diri," ucap Darmin.
Sementara untuk mengawal dampak suku bunga ke pertumbuhan ekonomi, pemerintah mendorong hal tersebut melalui penyederhanaan perizinan dan insentif fiskal.
Baca juga: Bank Indonesia naikkan suku bunga acuan 25 bps
"Kami sudah siapkan, dan tinggal diluncurkan saja dalam beberapa hari lagi. Artinya pemerintah sudah menyiapkan diri," kata Darmin.
Sebelumnya, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen pada Rapat Dewan Gubernur, 16-17 Mei 2018, untuk meredam dampak ketidakpastian ekonomi global yang telah menggerus nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir.
Baca juga: BI: kenaikan bunga pilihan tepat untuk stabilisasi ekonomi
Pewarta: Roberto Calvinantya Basuki
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018