Jakarta (ANTARA News) - Calon Gubernur DKI Jakarta, Adang Daradjatun, menyatakan Jakarta ke depan membutuhkan birokrasi yang berorientasi mengarahkan jalannya pembangunan, bukannya birokrasi yang "sok tahu" yang mengurus dan ikut campur dalam semua bidang. "Kita membutuhkan birokraksi yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, memprioritaskan tindakan preventif dari kuratif, saling bersaing dalam memberikan pelayanan publik yang terbaik serta responsif terhadap aspirasi publik," katanya dalam penyampaian visi dan misinya, di Gedung DPRD Jakarta, Minggu. Oleh karena itu, kata dia, Jakarta ke depan membutuhkan perubahan, terlebih lagi dalam era otonomi daerah (otda) dan era globalisasi, reformasi birokrasi adalah keniscayaan. Ia menegaskan jika birokrasi tidak segera diperbaiki, maka Jakarta akan semakin suram dan tertinggal jauh dari pesaing-pesaingnya jika birokrari itu tidak segera memperbaikinya. "Selain itu, Jakarta juga membutuhkan strategi dan kebijakan dasar yang kemudian diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan sektoral," katanya. Melalui strategi dan kebijakan dasar yang komprehensif, maka program-program pembangunan sektoral akan menyentuh semua bidang/sektor pembangunan terpenting. "Dengan demikian, program-program pembangunan akan bersifat komprehensif dan terintegrasi yang merupakan pengejawantahan dari visi dan misi serta strategi dan kebijakan dasar," katanya. Dalam acara penyampaian visi dan misi itu yang sekaligus merupakan acara pembuka kampanye pertama Pilkada DKI Jakarta, Cawalgub, Dani Anwar, juga sempat memberikan visi dan misinya. Seusai pasangan nomor urut pertama itu, dilanjutkan pemaparan visi dan misi oleh pasangan Fauzi Bowo/Prijanto. (*)
Copyright © ANTARA 2007