Makassar (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pembangunan sejumlah infrastruktur, termasuk bandara internasional di Indonesia, harus mulai memprioritaskan tenaga nasional, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penyelesaian proyek. "Tidak ada lagi itu tenaga asing, kita mulai prioritaskan tenaga dalam negeri," katanya saat berdialog dengan pimpinan proyek pengembangan Bandara Hasanuddin Angkasa Pura (AP) I, Slamet Suwantoro, beserta jajarannya di Bandara Hassanuddin, Makassar, Minggu. Wapres mengatakan pengembangan Bandara Hasanuddin merupakan proyek pertama di Indonesia yang seluruh pengerjaannya dilakukan oleh tenaga-tenaga dalam negeri, mulai dari perencanaan, disain, hingga pengerjaan kelengkapan teknik. "Orang Indonesia itu hebat-hebat, cuma dulu kita selalu bergantung ke luar. Mulai sekarang, kita tidak lagi bergantung pada luar, baik dari segi perencanaan, arsitek, maupun tahapan proyek lainnya," kata Kalla. Menurut dia, selain sangat bagus, proyek pengembangan Bandara Hasanuddin merupakan proyek yang menelan biaya tidak terlalu mahal dibandingkan rencana semula. Total biaya pengembangan Bandara Hasanuddin mencapai Rp600 miliar atau lebih murah dari perencanaan semula yakni Rp800 miliar, termasuk penawaran harga yang diajukan pihak asing (Perancis). "Bahkan dibandingkan dengan pengembangan Bandara Djuanda, Surabaya, ini jauh lebih murah," katanya. Sementara itu, pimpro pengembangan Bandara Hasanuddin AP I, Slamet Suwantoro, mengatakan pengembangan yang dilakukan telah meliputi pembangunan area parkir kendaraan dan akses bandara, selain fasilitas penunjang lainnya, seperti jalan lingkungan, drainase, utilitas dan fasilitas terkait lainnya. "Seluruh finalisasi proyek akan selesai pada Oktober 2007, dan pada Desember 2007 diharapkan telah memperoleh sertifikat dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO)," kata dia. Tentang pembangunan landasan pacu, Slamet mengatakan panjang landasan seluruhnya 3.100 meter, yang diselesaikan dalam 2 tahap, yakni 1.200 pada tahap pertama dan sekitar 1.850 meter untuk tahap kedua. Setelah meninjau proyek bandara, Wapres yang didampingi menteri perhubungan dan menkumham bergerak menuju lokasi pembangunan jalan tol seksi 4 Makassar yang panjangnya mencapai 11,57 km. (*)

Copyright © ANTARA 2007