Canberra, Australia (ANTARA News) - Sebanyak 18 anggota baru Polisi Federal Australia (AFP) yang pada 20 Juli lalu disumpah Komisioner AFP, Mick Keelty, tidak hanya berkemampuan tinggi dalam profesinya, tetapi juga menguasai sejumlah bahasa asing, termasuk Bahasa Indonesia. Para lulusan baru pendidikan kepolisian Australia itu mulai ditugaskan di kantor-kantor kepolisian yang ada di wilayah kota Canberra, seperti Belconnen, Woden, dan Tuggeranong, ACT, ANTARA melaporkan dari Canberra, Minggu. Informasi AFP menyebutkan dari empat diantara 18 polisi baru itu adalah polisi wanita. Mereka berasal dari beragam kualifikasi pendidikan, termasuk bidang teknologi informasi. Selain mampu berbahasa Indonesia, beberapa di antara mereka juga menguasai bahasa asing lainnya, seperti Jepang, Rusia, Italia, Prancis, Polandia, dan Pidgin. Komisioner Mick Keelty mengatakan latar belakang yang beragam serta hasil pelatihan berkelas dunia yang didapat ke-18 anggota baru AFP ini akan membantu mereka menghadapi tantangan tugas. "Tugas-tugas umum kepolisian (yang mereka jalani) merupakan salah satu tahapan kerja-kerja polisi yang sangat menantang dan sulit, dan saya yakin para lulusan ini dapat bergabung dengan para sejawat mereka guna melayani masyarakat Canberra," katanya. Terkait dengan kondisi AFP saat ini, Ketua Eksekutif Federasi Polisi Australia (PFA), Mark Burgess, seperti dikutip ABC News 18 Juni lalu mengatakan, jumlah anggota AFP yang tersumpah tidak lebih dari 40 persen dari total jumlah staf AFP. Anggota AFP tersumpah itu adalah mereka yang mendapatkan pelatihan penuh dan memiliki kekuasaan untuk menangkap dan menahan. PFA kini beranggotakan 50 ribu polisi se Australia. AFP tercatat sebagai mitra baik Polisi Republik Indonesia (Polri) dalam menumpas berbagai kejahatan trans-nasional, khususnya terorisme, perdagangan Narkoba internasional, dan penyelundupan manusia. (*)

Copyright © ANTARA 2007