Jakarta (ANTARA News) - Head of Client Solutions, Facebook Indonesia, Aldo Rambie, menegaskan bahwa Facebook tidak membagikan data pribadi penggunanya kepada para pengiklan.
"Kami tidak menjual informasi pengguna Facebook. Kami menjual ruang di Facebook, sama seperti yang dilakukan TV, radio, maupun koran," kata Aldo dalam temu media yang digelar di kantor Facebook Indonesia, di Jakarta, Jumat.
Aldo menjelaskan informasi yang dibagikan kepada pengiklan adalah informasi demografi pengguna, seperti jenis kelamin, umur, kota tempat tinggal, minat atau hobi yang diisikan pengguna dalam kolom profile atau pun ditunjukkan dengan page yang disukai pengguna.
Pengiklan awalnya memberikan beberapa informasi mengenai konsumen mereka, yang kemungkinan didapat dari email konsumen dari riwayat pembelian yang sudah dilakukan sebelumnya, sehingga mereka bisa menjangkau konsumen tersebut di Facebook.
Facebook bisa menemukan akun Facebook yang cocok dengan informasi tersebut, namun Facebook tidak memberitahu pengiklan data siapa saja yang cocok dengan informasi awal tersebut.
Baca juga: Zuckerberg setuju bertemu tertutup dengan Parlemen Eropa
Baca juga: Facebook rilis update audit, tangguhkan 200 aplikasi
Lebih lanjut, Aldo menjelaskan bahwa ketika pengiklan berkampanye, Facebook hanya memberikan insight atau laporan performa terkait kampanye tersebut.
"Contohnya, apakah total jangkauan 100 orang sudah menjangkau lebih dari berapa persen gitu. Apa yang kami berikan sebagai insight sifatnya dikelompokkan, bukan individu," ujar Aldo.
Pengguna tidak bisa memilih untuk tidak melihat iklan sama sekali karena iklan tersebut yang membuat Facebook tetap menjadi layanan gratis. Namun, Aldo mengatakan, pengguna bisa mengatur kategori iklan apa saja yang ditampilkan, sehingga iklan yang disuguhkan lebih relevan dengan pengguna.
Pengaturan tersbeut dapat ditemukan dalam preferensi iklan. Pengguna dapat memutuskan bagian mana dari profil yang ingin digunakan untuk penargetan iklan di bagian informasi di bawah "Tentang Anda."
Baca juga: Facebook ungkap muatan dengan gambar kekerasan meningkat awal 2018
Baca juga: Facebook tegaskan tindaklanjuti konten berkaitan terorisme
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018