Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Perekonomian Boediono mengatakan janji-janji yang diucapkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, namun belum dirasakan masyarakat, telah membuat terjadinya kesenjangan persepsi masyarakat dengan apa yang telah dilakukan oleh pemerintah. "Saya kira bertahun-tahun ini publik masyarakat Indonesia banyak dikecewakan oleh janji-janji, kata-kata yang besar, tetapi belum dirasakan oleh mereka. Itulah sebabnya ada gap antara persepsi masyarakat dengan apa yang dilakukan termasuk oleh pemerintah," katanya dalam pembukaan temu nasional-semiloka Forum Angkatan Muda Persatuan Insinyur Indonesia (FAM PII) di Jakarta, Sabtu. Untuk itu, ia mengatakan pihaknya akan lebih banyak bekerja dan menunjukkan bukti nyata kepada masyarakat dibandingkan banyak bicara. "Tidak usah banyak bicara tunjukkan bukti. Tidak usah dengan kata-kata tapi dengan hasil yang nyata, dan ini adalah saya kira hal yang dituntut oleh publik kita yang begitu banyak mendengarkan kata-kata besar tapi manfaatnya belum dirasakan," katanya. Selain itu, dalam sambutannya ia juga menyampaikan harapan pribadinya kepada generasi muda saat ini untuk tetap bekerja keras dalam membangun negerinya. "Saya melihat generasi muda jaman sekarang jauh lebih siap, lebih kompeten daripada generasi muda jaman saya," katanya. Ia mengatakan hal ini mengindikasikan masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia. "Namun harus diingat bahwa saat ini saat menanam, jangan menuntut yang bangsa kita belum mampu memberikan," katanya. Ia mencontohkan menuntut gaji yang sama dengan gaji di Singapura. "Kita sama-sama lulusan dari luar negeri kok digaji lebih sedikit dari Malaysia dari Singapura, ya memang kemampuannya belum ada," katabya. Menurut dia, saat ini Indonesia masih dalam fase menanam, dan untuk itu para pemudanya diharapkan giat untuk menanam agar kelak juga dapat dinikmati oleh generasi setelahnya. (*)
Copyright © ANTARA 2007