Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Charta Politica Muslimin menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar lebih tepat bergabung dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pemilihan Presiden 2018.
"Karena secara kursi Gerindra tidak cukup untuk mengusung Prabowo tanpa berkoalisi dengan partai lain. Memang ada PKS, tetapi Gerindra dan PKS secara resmi belum mendeklarasikan diri untuk mengusung Prabowo," kata Muslimin di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, agak berat bagi Muhaimin untuk digandeng sebagai calon wakil presiden oleh Joko Widodo karena dari sisi jumlah kursi untuk pencalonan, Jokowi sudah bisa maju tanpa ada dukungan PKB.
"Apalagi, masih banyak ketua umum partai lain yang bisa bersaing dengan Muhaimin," kata Muslimin.
Ia menyebut Romahurmuziy dari PPP yang terlebih dahulu mengarahkan dukungan partainya kepada Jokowi dan Airlangga Hartanto dari Golkar yang memiliki kursi DPR jauh lebih besar daripada PKB.
Menurut Muslimin, upaya Muhaimin menawarkan diri kepada beberapa bakal capres menunjukkan belum adanya sinyal yang diberikan Jokowi untuk menggandengnya.
"Ia mencoba untuk menyebut bisa berpaling ke calon lain dan berupaya untuk memberikan bargaining kepada Jokowi agar segera untuk melamarnya," ujar Muslimin.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018