Sekembalinya dari Rusia, anak-anak Tim Garuda Baru tidak lagi kembali ke jalan."
London (ANTARA News) - Ryan Febriansyah, penjaga gawang Tim Indonesia "Garuda Baru" terpilih sebagai Best Goalkeeper 2018 dalam kejuaraan bola dunia khusus anak-anak jalanan, Street Child World Cup 2018 (SCWC) dan kepiawaian Ryan berhasil membawa Tim Garuda Baru menempai juara keempat di RZD Arena, Lokomotiv Stadium, Moskow, Rusia yang berlangsung sejak 11 hingga 16 Mei lalu.
Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Kamis mengatakan Ryan kelahiran Januari 2003 tinggal di kawasan Klender, Jakarta Timur salah satu dari sembilan anak jalanan Indonesia yang tergabung dalam Tim Garuda Baru. Riyan mulai berlatih bersama tim sejak Februari 2017.
Di babak penyisihan, Tim Garuda Baru berada satu grup dengan Brazil dan Burundi di Grup C. Tim Garuda Baru berhasil menundukkan Brazil dengan skor 2-1, namun kalah 0-2 dari Burundi. Akan tetapi, Tim Garuda Baru dapat melaju ke babak berikutnya setelah Brazil kalah dari Burundi 1-4. Kemenangan 1-0 di perempat final melawan Mesir meloloskan Tim Garuda Baru menuju semifinal.
Pada pertandingan semifinal Tim Garuda Baru harus mengakui keunggulan Pakistan setelah kalah 4-5 melalui adu pinalti. Kekalahan ini mengantarkan Tim Garuda Baru untuk memperebutkan posisi ketiga dan kembali berhadapan dengan Burundi yang sebelumnya kalah dari Uzbekistan. ?Dalam pertandingan ini, Tim Garuda Baru kembali harus mengakui keunggulan Burundi dengan skor 1-3 sehingga Tim Garuda Baru memperoleh posisi keempat.
Tim Garuda Baru turut berpartisipasi dalam kejuaraan SCWC bersama lebih dari 200 anak-anak jalanan dari seluruh dunia yang tergabung dalam 24 tim nasional, yaitu 12 tim untuk kategori anak laki-laki dan 12 tim kategori anak perempuan.
Kejuaraan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan internasional yang terdiri dari pertandingan olah raga, kongres dunia dan festival seni. Tujuan kejuaraan ini untuk mempromosikan hak anak-anak seluruh dunia agar dapat hidup lebih baik dan layak. Kegiatan yang didukung FIFA ini pertama kali digagas tahun 2010 dan penyelenggaraan di Moskow adalah yang ketiga kalinya.
Pada saat menjamu Tim Garuda Baru di Wisma Duta KBRI Moskow, Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, menyampaikan penghargaan atas prestasi yang diraih Ryan dan Tim Garuda Baru.
Predikat ini merupakan suatu hal yang membanggakan bagi anak Indonesia. Kesempatan untuk bergabung dalam Tim Garuda Baru dan prestasi yang diraih anak Indonesia yang sehari-harinya hidup dalam kesederhanaan ini memberikan rasa bangga kepada kita semua, ujar Dubes Wahid yang sempat menyaksikan dan menyemangati aksi laga Tim Garuda Baru bersama warga Indonesia bermukim di Moskow.
Sementara itu, Mahir Bayasut dari perwakilan Tim Garuda Baru menyatakan melalui SCWC ini, anak-anak jalanan tidak hanya bisa menyalurkan kegemaran mereka untuk bermain sepak bola, melainkan juga dapat menambah pengalaman baru serta berkesempatan mewujudkan cita-citanya. "Sekembalinya dari Rusia, anak-anak Tim Garuda Baru tidak lagi kembali ke jalan," ujar Mahir.
Dalam kejuaraan ini, Tim Garuda Baru turut mempromosikan seni dan budaya Indonesia. Pada saat kegiatan festival seni, anggota Tim Garuda Baru menampilkan tarian Betawi dari DKI Jakarta, tari Piring dari Sumatera Barat dan tari Mambri asal Papua.
Panitia penyelenggara berharap kegiatan SCWC dapat menjadi sumber inspirasi dan cerita bagi anak-anak lainnya di seluruh dunia yang mengalami keterbatasan sosial ekonomi, untuk berani mengejar cita-cita. Program Garuda Baru digagas tiga lembaga sosial Indonesia, yakni Yayasan Transmuda Energi Nusantara (TEN), Kampus Diakoneia Modern (KDM) dan Yayasan Sahabat Anak (YSA).
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018