Pelaku tinggalnya di rumah Juanedi. Kalau Junaedi sudah ditangkap pas peristiwa Thamrin."
Cirebon (ANTARA News) - Warga sekitar rumah yang ditempati oleh terduga teroris Cirebon, Jawa Barat, mengakui bahwa semua penghuninya cukup tertutup dengan masyarakat lainnya.
"Kami memang sempat memiliki kecurigaan terhadap warga yang tinggal disitu, karena semua penghuninya cukup tertutup dengan masyarakat," kata Ketua RT? setempat, Gunanto di Cirebon, Kamis.
Salah satu terduga teroris yang berinisial S bertempat tinggal di runah kontrakan di RW 02 RT 05 Desa Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Menurut Gunanto di rumah yang digeledah oleh pihak kepolisian, ditinggali oleh tiga orang, ketiganya yaitu, pelaku yang berinisial S, isterinya dan isteri dari Junaedi.
"Jadi di rumah itu ada batasannya. Separuh digunakan oleh pelaku dan isterinya, separuh lagi digunakan oleh isteri Junaedi," ujarnya.
Ditempat yang sama, Andi (28) warga Desa Jemaras mengatakan rumah yang ditempati S sama dengan rumah yang pernah digerebek oleh pihak kepolisian saat peristiwa bom Thamrin 2015 lalu.
Rumah tersebut, merupakan kediaman Junaedi, salah satu pelaku bom Thamrin yang saat ini masih berada di tahanan.
"Pelaku tinggalnya di rumah Juanedi. Kalau Junaedi sudah ditangkap pas peristiwa Thamrin," katanya.
Detasemen Khusus 88 Anti-Teror menangkap dua orang di Kota dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Kamis (17/5) sore, yang diduga terlibat kasus terorisme.
"Telah dilakukan kegiatan penegakan hukum terduga teroris berinisial H dan S," kata Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
Agung mengatakan dua terduga teroris itu ditangkap di wilayah Kabupaten dan satunya lagi wilayah Kota Cirebon.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018