Solo (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperketat pengawasan kepada penumpang maupun barang milik penumpang setelah bom yang terjadi di Kota Surabaya beberapa hari lalu.
"Untuk keamanan, kami mengoptimalkan petugas yang ada, kan ada rekrutmen dari Polisi dan TNI, hingga ada sekuriti," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional (Daop) VI Yogyakarta Eko Budiyanto di Solo, Kamis.
Ia mengatakan setelah terjadinya aksi terorisme tersebut pengawasan yang dilakukan oleh para petugas makin intensif.
"Kalau sebelumnya pengawasan hanya secara kasat mata dan untuk tas juga hanya dibuka sedikit, saat ini pengecekan menggunakan metal detektor. Upaya ini kami fokuskan di stasiun-stasiun besar," katanya.
Sedangkan pada momentum mudik Lebaran mendatang, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan aparat Kepolisian untuk menyiapkan anjing pelacak.
"Tahun lalu juga ada K-9 (anjing pelacak, red). Ini khusus di stasiun besar. Kalau Daop VI di antaranya ada di Stasiun Solo Balapan, Purwosari, Lempuyangan, dan Tugu," katanya.
Sedangkan untuk stasiun-stasiun kecil pemberhentian kereta, dikatakannya, tidak terlalu mendesak.
"Tetapi tetap kami awasi, ini untuk mengetahui stasiun tersebut perlu atau tidak disiagakan anjing pelacak," katanya.
Baca juga: Jelang Pilkada DKI, Stasiun Besar Bogor tambah jumlah pengamanan
Pewarta: Aries Wasita Widi Astuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2018