Medan (ANTARA News) - Legenda hidup sepak bola Italia, Alessandro Del Piero meyakini Sumatera Utara memiliki banyak bibit pesepak bola berbakat yang siap dibina untuk menjadi pemain handal nantinya.
"Saya sangat yakin di Indonesia khususnya di Sumatera Utara banyak terdapat bibit berbakat. Kalau bibit itu dibina sejak dini bukan tidak mungkin suatu saat Indonesia bisa masuk Piala Dunia," katanya di Medan, Kamis.
Mantan pemain Juventus tersebut datang ke Medan, salah satunya mencari pemain berbakat untuk dibina menjadi pemain profesional di Belgia, tidak hanya itu ia juga selama dua hari akan menjalani sejumlah rangkaian kegiatan.
Seperti coaching clinic, talent scouting, fun football, meet and greet, dan fund raising for Sinabung.
Pemain yang turut mengantarkan Italia juara Piala Dunia 2006 itu juga akan terlibat langsung dalam Meet and Great sekaligus pengumpulan dana (fund rising) untuk korban Sinabung.
"Saya tahu Medan dan Sumut karena di Seri A ada pemain kelahiran Sumut, Radja Nainggolan. Saya ingin lihat langsung potensi pesepak bola di Sumut yang saya yakin banyak memiliki bakat-bakat hebat seperti Radja," katanya.
Pencarian pemain berbakat ini sebelumnya telah di lakukan di Papua dan Maluku dan, kali ini giliran anak-anak Sumut yang bertalenta di bidang sepak bola unjuk gigi mengolah si kulit bundar untuk dibina dan menjadikan pemain profesional kedepannya di Belgia.
"Sepak bola Sumut dikenal dengan rap-rap. Bagus kalau gaya permainan itu dijaga dan dikombinasikan dengan main cepat," jelasnya.
Sementara Presiden Pro Duta FC, yang mendatangkan Del Piero ke Medan Sihar Sitorus mengatakan, kehadiran Del Piero selama dua hari di Medan memberikan motivasi dan determinasi bagi anak-anak yang memiliki bakat dan pesepak bola profesional asal Sumatera Utara terus berkiprah dan mengharumkan nama daerah dan bangsa.
"Kepedulian dan sikap saling asah, asih, asuh itu penting. Del Piero sudah mencontohkan. Dia menginspirasi banyak pihak untuk memberikan perhatian lebih kepada anak-anak tidak mampu dan penyandang disabilitas," katanya.
Pewarta: Juraidi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018