Canberra (ANTARA News) - Cuaca Musim Dingin yang menusuk tulang tidak menghalangi banyak warga Canberra untuk berburu novel terakhir penulis Inggris kaya raya, J.K.Rowling, berjudul "Harry Potter and the Deadly Hallows" yang mulai dipasarkan di toko-toko buku maupun supermarket, Sabtu. ANTARA yang mengunjungi sejumlah toko buku dan supermarket di Canberra Center, gedung pusat perbelanjaan terbesar di kota berpenduduk lebih dari 332 ribu jiwa itu, mendapati banyak orang tua bersama anak-anak mereka membeli novel tersebut. Di antara mereka yang membeli novel setebal 607 halaman (versi bahasa Inggris) itu adalah Rosanelly, ibu rumah tangga yang tinggal di daerah Quaenbeyan. "Saya termasuk penggemar berat novel Harry Potter. Dengan terbitnya seri ke tujuh ini, lengkap sudah koleksi novel Harry Potter di keluarga saya. Saya dan anak-anak dapat berbagi bacaan," katanya. Selain di rak, novel Harry Potter seri terakhir ini juga disusun rapi di atas meja di dekat pintu masuk sehingga para pengunjung toko buku maupun supermarket dapat langsung mendapati buku itu. Novel terakhir dari tujuh seri karya penulis wanita kelahiran tahun 1965 dan besar di Chepstow Inggris itu dicetak dalam dua versi sampul, yakni sampul depan berwarna kehitaman berlatar gambar medali dengan foto J.K.Rowling di bagian belakang, serta sampul merah hitam berlatar gambar Harry Potter dan kawan-kawan. Novel setebal 607 halaman (versi bahasa Inggris) itu dijual dengan harga yang berbeda-beda. Di supermarket "Target" misalnya, novel terbitan Bloomsbury Publishing Plc itu dijual seharga 27,95 dolar Australia. Harga jual yang relatif sama juga ditawarkan supermarket "Big W". Namun di toko buku "Angus & Robertson", novel yang didedikasikan penulisnya untuk Neil, Jessica, David, Kenzie, Di, Anne, dan para pencinta Harry Potter itu dijual dengan harga yang lebih mahal. Apa yang dapat dinikmati para pembaca dari seri ke tujuh novel ini? Seperti tertulis dalam sampul novel tersebut, J.K.Rowling secara spektakuler berupaya menjawab beragam pertanyaan yang selama ini ditunggu-tunggu para pembaca.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007