Saya berani tunjuk hidung karena 3-4 tahun kita melihat pengembangan dari kelompok jaringan ini

Pekanbaru (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan delapan terduga teroris berhasil ditangkap di sejumlah daerah di Riau pascaserangan teroris di Markas Polda Riau. Tito meyakini teror di Riau itu satu rangkaian dengan teror di Mako Brimob dan teror bom di Jatim karena dilakukan oleh jaringan yang sama, Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Kelanjutan kasus ini sendiri sudah ada delapan orang yang ditangkap oleh tim," kata Tito saat berkunjung ke Mapolda Riau, Kota Pekanbaru, Kamis.

Tito tidak menjelaskan lokasi para terduga ditangkap dan demikian pula dengan identitas mereka. Tito hanya mengungkapkan bahwa kedelapan teroris itu ditangkap oleh tim gabungan Mabes Polri, Polda Riau dan Polres.

Tito menegaskan bahwa polisi terus menyelidiki dan mengembangkan kasus ini. Tito juga menyebut pihaknya masih turut mendalami jaringan terduga teroris yang melakukan penyerangan dan yang ditangkap.

Baca juga: Polisi benarkan penyerang Mapolda Riau tinggalkan surat

Akan tetapi, jika melihat serangkaian aksi teror yang terjadi mulai dari Mako Brimob, Surabaya hingga Mapolda Riau, Tito yakin mereka berasal dari jaringan yang sama, yakni Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Saya sudah sampaikan, semua yang laksanakan kegiatan (terorisme) Jamaah Ansharut Daulah. Saya berani tunjuk hidung karena 3-4 tahun kita melihat pengembangan dari kelompok jaringan ini," kata Tito.

Empat tersangka teroris mati dalam percobaan serangan ke Mapolda Riau Rabu pagi kemarin. Seluruh tersangka berasal dari Kota Dumai.

Setelah teror itu, Polres Dumai menggeledah lima lokasi untuk menangkap sejumlah orang, namun tidak mengungkapkan secara detail para pelaku ini.

Baca juga: Wakapolri: serangan ke Mapolda Riau merupakan rangkaian teror

Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018