Jakarta (ANTARA News) - Menneg Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault mengatakan optimis paket RUU Politik yang saat ini sedang dibahas di DPR dapat memperkuat kehidupan bernegara dan berpolitik di Indonesia. "Mudah-mudahan bisa karena menurut saya jalan keluar untuk menghadapi penyakit transisi demokrasi yaitu kita harus memiliki pondasi yang kuat," kata Adhyaksa ketika ditemui setelah menjadi pembicara dalam seminar nasional yang diadakan Himpunan Masyarakat Untuk Kemanusiaan dan Keadilan (Humanika) di Jakarta, Sabtu. Menurut Adhyaksa, untuk dapat membangun ekonomi dan politik di Indonesia yang baik maka salah satunya dibutuhkan kedewasaan dalam berpolitik serta produk undang-undang yang bagus sehingga memperkuat kehidupan bernegara dan berpolitik. Ia juga mengimbau kepada elit politik untuk tidak selalu bertikai dan saling memperebutkan kekuasaan yang pada akhirnya akan memperlambat kemajuan ekonomi maupun politik di Indonesia. "Perlu `strong leadership` (kepemimpinan yang kuat), kekompakan dalam elit politik, dan dorongan yang kuat dari kelas menengah," katanya. Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, katanya, akan tercapai Indonesia yang berkarya, demokratis dan bermartabat serta dapat keluar dari krisis ekonomi yang saat ini sedang dialami. Namun bila kebersamaan diantara para kaum elit politik tidak dapat diwujudkan maka Indonesia akan terus mengalami penyakit transisi demokrasi yang salah satunya ditandai dengan penyalahgunaan otonomi daerah, adanya pihak yang berupaya memaksakan kehendak mereka, serta munculnya golongan yang antikebersamaan Ia mengatakan, saat ini politik di Indonesia telah melenceng dari fungsinya. Politik, katanya seharusnya berfungsi untuk mencapai tujuan negara melalui cara-cara demokrasi. Sejak reformasi hingga saat ini, katanya, Indonesia belum mencapai kemajuan yang berarti. "Kenapa kita terlalu lama? Di Chile para elit politiknya sadar kalau mereka terus bertikai maka negara akan menjadi lemah. Sedangkan kita terlalu lama `bermain-main`," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007