Jakarta (ANTARA News) - Rapat Kerja Daerah Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DKI Jakarta menyerahkan kepada masing-masing warganya untuk menentukan pilihannya pada pemilihan kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta. "LDII adalah lembaga dakwah sehingga sulit berdakwah kalau berpihak kepada salah satu calon atau memaksakan warganya untuk memilih salah satu calon," kata Ketua DPD LDII DKI Jakarta, Teddy Suratmadji di sela Rakerda DPD LDII di Jakarta, Sabtu. Sesuai khittahnya, katanya, LDII tidak akan tertarik masuk politik praktis seperti dukung mendukung dalam pilkada. Oleh sebab itu, Teddy menegaskan, jika ada pihak yang mengatasnamakan LDII DKI Jakarta, maka itu hanya oknum dan LDII tidak bertanggung jawab. LDII sendiri mengharapkan warganya untuk ikut serta menyukseskan pilkada DKI Jakarta dan tidak golput (tidak memilih). Namun demikian warga LDII juga harus menjaga keamanan dan tidak mudah diadu domba karena kemungkinan untuk itu selalu ada. Ia juga mempersilahkan kedua cagub jika ingin menjelaskan visi dan misinya kepada LDII karena lembaga dakwah itu juga ingin tahu bagaimana komitmen mereka dalam masalah dakwah. Lebih lanjut Teddy berharap agar kedua cagub dapat mengayomi seluruh warga Jakarta dan tidak menggunakan cara-cara kotor yang tidak sesuai ajaran agama untuk memenangi pilkada. Ia mengatakan, suku bangsa dan agama di Jakarta beranekaragam sehingga dibutuhkan pemimpin yang mampu mengayomi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang mungkin timbul. LDII juga sudah mengirimkan hadist-hadist Nabi kepada kedua cagub untuk dijadikan pegangan dalam menjalankan pemerintahan nantinya. Masa kampanye pilkada DKI akan dimulai tanggal 23 Juli hingga 4 Agustus dan pemungutan suara pada 8 Agustus. Dua pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta adalah Adang Daradjatun-Dani Anwar yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Fauzi Bowo-Prijanto yang didukung koalisi 19 partai politik.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007