Kairo (ANTARA News) - Jaksa keamanan negara Mesir, Selasa waktu setempat (15/5), memerintahkan penahanan terhadap aktivis ternama selama 15 hari karena diduga menyebarkan berita palsu.
Aktivis itu, Shadi Ghazali Harb menghadapi tuduhan menyebarkan berita palsu dan bergabung dengan entitas teroris karena tulisannya di Facebook dan Twitter, demikian disampaikan pengacaranya Abdul Rahman Haridi, yang menghadiri penyelidikan itu, kepada AFP.
Harb, yang merupakah dokter bedah, adalah salah satu dari pemimpin gerakan revolusi Youth 25 Januari yang muncul dari pemberontakan 2011 yang menggulingkan presiden Hosni Mubarak.
Dia juga menjadi pemimpin partai Al-Dustur, dan kemudian mengundurkan diri dari partai itu pada 2013.
"Jaksa penuntut tidak merinci entitas teroris yang mereka maksudkan, tetapi mereka menyinggung beberapa aktivis lain, termasuk Amal Fathi," yang ditangkap pada Jumat setelah memublikasikan rekaman video di Facebook yang mengkritik institusi Mesir dan isu pelecehan seksual.
Interogasi terhadap Harb dijadwalkan akan berlanjut pada Rabu, ungkap pengacaranya.
Beberapa organisasi HAM menuding Presiden Abdel Fattah al-Sisi, yang terpilih kembali pada Maret dengan lebih dari 97 persen suara, berusaha membungkam lawan. Demikian dilansir Kantor Berita AFP.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018