Goma (ANTARA News) - Manajemen Taman Nsional Virunga di Republik Demokratik (RD) Kongo, Selasa (15/5), mengatakan mereka menghentikan aktivitas wisata untuk sementara waktu setelah insiden pembunuhan seorang penjaga dan penculikan dua wisatawan asal Inggris.
"Taman Nasional Virunga memutuskan untuk menghentikan kunjungan wisata sampai Senin (7/6), karena insiden keamanan yang terjadi pada Jumat (11/5)," demikian pernyataan mereka seperti dikutip AFP.
Pada Jumat, seorang penjaga taman Kongo tewas dalam sebuah serangan sebelum dua wisatawan Inggris, Robert Jesty dan Bethan Davies, serta sopir mereka yang asal Kongo diculik.
Ketiganya dibebaskan setelah dua hari. Pasangan Inggris itu tidak cedera, sementara sopirnya luka-luka.
"Kami memperkuat langkah keamanan kami sebelum melanjutkan aktivitas wisata pada 4 Juni 2018," kata Joel Wengamulay, juru bicara Virunga.
Taman Nasional Virunga yang merupakan salah satu situs konservasi paling penting di dunia, memiliki luas 7.800 kilometer persegi di sepanjang tepian RD Kongo timur yang berbatasan dengan Uganda dan Rwanda. Taman itu juga meliputi sebagian besar Danau Edward dan lembah sungai Ishasha.
Didirikan pada 1925, Virunga menjadi rumah bagi seperempat populasi gorila gunung dunia yang terancam punah, serta gorila dataran rendah timur, simpanse, okapi, singa, gajah dan kuda nil.
Provinsi North Kivu DR Kongo, adalah tempat di mana kelompok-kelompok bersenjata berjuang untuk menguasai sumber daya alam dan teritorial, dan perburuan adalah ancaman besar.
Delapan penjaga lingkungan di Taman Nasional Virunga meninggal dalam tugas pada awal tahun.
Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018