Kupang (ANTARA News) - Peserta Rally Layar Internasional Sail Indonesia (Yacht Race) 2006, mulai bertolak dari Darwin, Australia pada Sabtu pagi menuju Indonesia dengan menjadikan Kupang sebagai
entry port.
Acara pelepasan peserta Sail Indonesia itu dilakukan oleh Konsul RI di Darwin, Harbarang Napitupulu, kata Ketua Yayasan Cinta Bahari Indonesia, Raymond T. Lesmana, melalui pesan singkat dari Darwin, Australia kepada ANTARA News Kupang, Sabtu.
"Peserta Sail Indonesia baru saja
flag off dari Darwin menuju Indonesia. Mereka akan tiba di Kupang dalam tiga hari ke depan," kata Raymond.
Menurut dia, Rally Layar Internasional Sail Indonesia ini merupakan yang terbesar di Asia dengan jumlah armada kapal mencapai 124 buah.
Rally Layar Internasional pertama diselenggarakan pada tahun 2001. Pada Rally pertama itu, hanya diikuti sembilan kapal dari delapan negara dengan rute Darwin-Denpasar, Bali.
Pada tahun 2002, jumlah peserta meningkat menjadi 18 kapal dari tujuh negara dan 2003 diikuti 25 kapal dari delapan negara dengan rute yang sama Darwin-Denpasar, Bali.
Pada tahun 2003 itu, Yayasan Cinta Bahari Indonesia melakukan komunikasi dengan peserta yang kemudian menyetujui untuk menyinggahi Kupang, NTT untuk yang pertama kalinya.
"Ini merupakan peserta terbanyak dalam suatu kegiatan Rally Layar Internasional di Asia dan kami sebagai penyelenggara merasa memiliki kepuasaan tersendiri," katanya.
Pada musim Sail Indonesia tahun ini, para peserta tidak hanya menyinggahi sejumlah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur, tetapi juga tujuh provinsi lain di Indonesia.
Ini juga akan membuat para peserta berada di Indonesia lebih dari tiga bulan dengan mengunjungi berbagai obyek wisata pantai yang ada di Indonesia.
Karena itu, pemerintah dan masyarakat serta para pelaku bisnis diharapkan dapat memanfaatkan momentum ini untuk menjalin hubungan kerjasama dan mempromosikan berbagai kekayaan alam di daerah masing-masing, kata Raymon yang mengaku berada dalam sebuah perahu milik peserta menuju Kupang, NTT.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007