Beijing (ANTARA News) - Proses perizinan pendirian Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Beijing, Tiongkok, sudah selesai sehingga menunggu pengoperasian saja.
"Alhamdulillah, pemerintah Cina sudah memberikan izin (pendirian)," kata Deputi Gubernur BI Sugeng di Wisma Duta KBRI Beijing, Selasa (15/5) malam.
Kantor Perwakilan BI di Beijing melengkapi empat kantor perwakilan BI lainnya di luar negeri, yakni Tokyo, London, Singapura, dan New York yang sudah lebih dahulu berdiri.
Ia berharap kantor perwakilan yang baru dibuka tersebut bisa memberikan manfaat kepada masyarakat Indonesia.
"Oleh sebab itu, kami memohon bantuan kepada Bapak Dubes agar kantor kami di Beijing ini bisa memberikan banyak manfaat bagi rakyat Indonesia," kata Sugeng dalam pertemuan di Wisma Duta yang difasilitasi oleh Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun itu.
Ia juga menyatakan kesediaanya untuk memberikan bantuan assesment dalam upaya meningkatkan volume ekspor Indonesia ke Cina.
"Kami telah lama menjalin kerja sama dengan `People Bank of Cina` (PBOC/bank sentral Cina). Mungkin dalam situasi saat ini, saat rupiah mengalami tekanan, kita bisa kerja sama dengan mereka untuk mengatasinya," katanya yang dalam kesempatan tersebut juga memperkenalkan Direktur Departemen Strategis dan Departemen Pemerintahan BI Arief Hartawan yang nantinya akan menjabat Kepala Perwakilan BI Beijing.
Kedatangan Sugeng tersebut juga untuk memenuhi undangan pemerintah Cina dalam acara "Financial Summit".
"Pertemuan ini untuk membicarakan payment system. BI terus mengembangkan sistem ini. Dalam waktu singkat, 4 bulan, hampir semua tol sudah menerapkan pembayaran nontunai," katanya.
Dubes Djauhari Oratmangun mengatakan bahwa pertemuan Presiden RI Joko Widodo dengan Perdana Menteri Cina Li Keqiang di Jakarta, Senin (7/5), telah menghasilkan banyak kesepakatan, salah satunya adalah dibukanya kesempatan ekspor bagi Indonesia ke daratan Tiongkok itu.
"Partner terbesar kita saat ini Cina sekaligus salah satu penggerak ekonomi kita," katanya.
Menurut dia, Cina akan terus meningkatkan investasinya ke Indonesia agar tidak kalah dengan dua negara lainnya dalam menanamkan modal terbesarnya di Indonesia, yakni Singapura dan Jepang.
"Komitmen PBOC dan AIIB (Bank Investasi Infrastruktur Asia) harus kita sambut dengan tangan terbuka," ujarnya.
Baca juga: Bank Indonesia dirikan kantor perwakilan di Beijing
Baca juga: BI klaim defisit perdagangan karena akselerasi ekonomi
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018