Aksi seribu lilin mengenang korban bom bunuh diri di Surabaya digelar di jalan protokol Waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat, Selasa (15/5) malam oleh gabungan Pemuda Muslim dan Kristen pencinta damai.
Koordinator aksi Yakobus Umpes mengatakan, aksi seribu lilin ini sebagai bentuk prihatin serta belasungkawa sungkawa masyarakat Raja Ampat terhadap korban bom bunuh diri di gereja Surabaya.
Dia mengatakan, warga Raja Ampat turut berduka atas peristiwa bom bunuh diri yang menimpa saudara-saudara sebangsa dan setanah air terutama umat Kristen di Surabaya.
Dikatakan, pemuda Raja Ampat mengutuk keras aksi teror oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap umat Kristen di Surabaya Minggu pagi tadi sebab Indonesia adalah negara yang mencintai kedamaian.
Ia mengajak seluruh warga Kabupaten Raja Ampat agar tidak terprovokasi dengan situasi teror yang sementara ini melanda bangsa Indonesia. Tetap menjaga situasi agar aman sehingga umat muslim dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik.
Sejak dahulu kala kehidupan sosial masyarakat Raja Ampat damai, saling menghargai satu sama yang lain tanpa membedakan agama, suku dan budaya.
"Raja Ampat sangat aman sebab kehidupan toleransi masyarakat sangat tinggi. Masyarakat sangat mencintai kedamaian sebab daerah tersebut adalah daerah tujuan wisata dunia," kata dia.
Pewarta: Ernes Kakisina
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018