Cirebon (ANTARA News) - Salah satu jenazah korban meninggal dunia akibat ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Fransisca Eddy Handoko (56), tiba di Kota Cirebon, Jawa Barat, dan akan dikebumikan pada Kamis (17/5).
Anak almahumah Fransisca, Melisa Saraswati di Cirebon, Selasa, mengatakan musibah yang dialami ibunya tersebut sudah menjadi takdir dan keluarga telah menerima kepergiannya.
"Udah jalannya mama mungkin seperti ini, minta doanya saja buat yang kenal sama mama," kata Melisa.
Keluarga kata Melisa sudah menerima apa yang terjadi dan tidak mempunyai dendam kepada siapapun, terutama para pelaku yang sudah menyebabkan meninggalnya Fransisca.
Baca juga: Densus 88 gerebek rumah mewah di Surabaya
Baca juga: Keluarga terduga teroris dibawa ke Polda Jatim
Baca juga: Pemkot Surabaya siapkan alat deteksi dini bagi warga mencurigakan
Baca juga: Seluruh jenazah korban bom di Surabaya diserahkan kepada keluarga
Dia hanya meminta doa kepada semua yang kenal dengan orang tuanya tersebut. Apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh ibunya dia meminta maaf.
"Minta dimaafin semuanya kalau ada kesalahan, minta doa saja biar mama tenang. Kami ingin damai saja dan tidak dendam sama pelakunya," ujarnya.
Jenazah Fransisca diterbangkan dari Surabaya ke Semarang dengan pesawat Sriwijaya Air. Lalu dari Semarang dilanjutkan dengan jalan darat ke Cirebon.
Saat ini jenazah disemayamkan di Rumah Duka Golden Gate di Jalan Brigjen Darsono Nomor 47 bypas Cirebon. Jenazah akan dikebumikan Kamis (17/5).
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018